Can’t We Together? Part 2

Author Pov

Kedekatan Yuri dan Jessica kian mendekat. Tak kadang saat makan siang Yuri menghampiri Jessica dan mengajaknya makan bersama. Seperti sore ini Yuri sedang mengajak Jessica untuk berjalan-jalan. Sekaligus ia sudah memantapkan pilihannya untuk menyatakan perasaannya pada Jessica

“sica! Kau sudah siap?”
“sabar Yul! Aku sdang memakai sepatu. Siapa yang suruh aku menganti sepatu tadi huh!”
“hehe.. mianhae sica. Aku tak mau kaki kamu lecet nantinya”
“huh?”

Yuri mengandeng tangan Jessica menuju mobilnya dan Yuri segera melajukan mobilnya ketempat pusat pemberlanjaan
“shopping?!!” riang Jessica
“yes sica”
“okaayyy gomawo Yul!!”
“ne sica”

Keduanya menghabiskan waktu berputar-putar di daerah Dongdaemun – Namdaemun. Kami mencoba berbagai barang. Jessica tampak sangat senang. Tak henti2nya ia tertawa atau memperlihatkan ekspresi lucunya. Yuri makin menyukai melihat wajah senang Jessica.

“sica! Lihat ini!”
“kalung couple?”
“iyaa.. bagaimana kau mau?”
“bagus. Yah walau terlihat seperti anak-anak”

Yuri tersenyum dan membantu jessica memasangkan kalung tersebut
“haha yeoppo”
Jessica tertunduk malu mendengar nya
“kkaja.. aku ingin mengajakmu ke suatu tempat”

***

Yuri pov

Kami tiba di bawah pohon hawthron
Jessica masih tampak bingung dan ia hanya menatapku blank. Ah ayolah kenapa aku sangat gugup

“sica.. aku..”
“iya?”
“sica.. aku.. aku menyukaimu. Aku mau kau menjadi pacarku. Aku tahu ini jauh dari kata romantis, tapi aku sungguh ingin mengatakannya..aku ingin terus disamping mu.. bukan hanya menjadi dokter mu.. aku ingin merawat dan menyayangimu selamanya.. jadi kau mau?”

Jessica pov

Oh tidak. Aku tak percaya ini akan terjadi.
“ak..ku…”

Aku ingin menjawabnya namun sesuatu menjanggal nafasku sehingga aku tidak dapat melanjutkannya. Oh tidak.. jangan sekarang. Kumohon

“Yul.. se..seakk”
Dengan susah payah kukeluarkan kata2 itu
Yuri segera memelukku erat. Melepaskannya lalu mengoncang-goncangkan tubuhku pelan

“sica!! Sica!! Ada apa?”
“tak.. ada.. ud..dara..”
“tenang sica.. aku akan membawamu kerumah sakit..” katanya panik mengendongku dan membawaku kemobil

Ia mengemudikan dengan cepat sambil sesekali melihat keadaanku. Oh ini pasti karena aku terlalu lelah.. atau apa penyakitku bertambah parah?

“sica.. mianhaeyo..mianhayeo… tidak seharusnya aku mengajakmu hari ini..” kata itu terus ia ulangi
“gwen..chana yul..”

Mataku semakin memberat dan yang terakhir ku ingat Yuri kembali mengendongku dan berlari memasuki rumah sakit

***

Yuri pov

Mianhae sica. Aku tidak tahu jika akan terjadi seperti ini. Ini semua salahku. Aku tidak bisa memaafkan diriku jika sesuatu terjadi padamu.

“dokter kondisi pasien memburuk”
“dokter tekanan darahnya terus menurun”
‘dokter’
‘dokter’

Semua yang ada didalam ruangan ini melapor hal buruk! Ya tuhan tolong lah. Aku berusaha semampuku. Menyuntikan beberapa cairan yang kuyakin dapat membantu membuatnya bertahan.

Sesaat aku terdiam menatapnya. Seakan aku menjadi orang bodoh karena aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan pada orang yang sangat aku cintai ini.

Sampai satu suara membuatku tersadar

“DOKTER! Hati pasien tidak berfungsi dengan baik lagi..”

Oh tidak.. penyakit hatinya…

***

Author pov

Hal yang ditakuti oleh Yuri akhirnya terjadi. Ia kira hal ini tidak akan pernah terjadi. Ia yakin suatu hari nanti seseorang akan mendonorkan hatinya pada Jessica.

Dorongan cinta Yuri membuat ia membulatkan tekadnya!

Yuri melepas masker dan kacamata yang ia gunakan. Semua yang didalam ruangan itu kaget melihat aksi Yuri . Terlebih saat Yuri melepas jubah dokternya dan membuka kemeja putihnya

“Dokter apa yang anda lakukan!” teriak salah seorang dokter lainnya
“dokter Choi. Aku percayakan padamu! Segera lakukan pemindahan hati dari milikku!” mantap Yuri membaringkan dirinya diatas tempat tidur samping Jessica
“t-tapi dokter kwon..”
“Soo.. kumohon”
“YUL! Ini melanggar aturan dok! Kita tidak mungkin menggambil organ dari seorang yang masih hidup!!”
“baik kalau begitu!”

Yuri bangkit dari tidurnya. Ia pergi ke meja operasi mencari pisau rupanya
“dokter kwonn!”

Tanpa sedikit rasa takut, Yuri menusuk pisau tajam itu tepat diperutnya dan dengan sengajanya mengoyak perutnya sendiri
Tubuh Yuri tumbang dihadapan mereka semua. Beberapa dokter lainnya memapah tubuh tak berdaya Yuri ke tempat tidurnya

“sica-ya… saranghae..” bisik Yuri pelan menatap Jessica dan akhirnya ia menutup matanya

Dokter Choi hanya mengelengkan kepalanya berusaha menahan air matanya. Ia menarik nafasnya dan mulai melakukan pemindahan pada sahabat sendirinya itu. Well.. Dokter Choi yang sebenarnya adalah Choi Sooyoung teman Yuri sendiri.

dengan hati yang tidak percaya, Sooyoung memeluk sahabat tersayangnya dan mulai mempersiapkan dirinya.
Namun seorang dokter lainnya menahannya.

“dok, apa ada kesamaan hati mereka?”
“sama… hati mereka cocok. Beberapa minggu lalu.. Yuri memintaku melakukan tes. Dan hasilnya sama..”

Dokter itu mengangguk dan mereka melanjutkan pekerjaan mereka.

***

4 jam kemudian
Sooyoung keluar dengan hati yang kacau. Belum pernah ia merasa bersalah yang sebesar ini
Diluar ternyata ada Taeyeon dan Tiffany, Yoona dan Seohyun, dan Sunny teman mereka lainnya berkumpul

“soo?” Taeyeon yang tertua dari mereka membuka suara
“soo bagaimana keadaan sica?” Tiffany sudah mengenggam erat tanga taeyeon
“sica baik-baik saja..”
“ahh syukurlah.. ah ya kemana Yul?” Yoong bertanya
“iya. Apa Yul oppa sedang menemani sica eonnie? Tambah Seohyun

Sooyoung terdiam. Ia tidak sanggup mengatakan pada teman lainnya.ia menundukan wajahnya. Dan menutupi dengan tangannya

“soo?” heran Sunny
“maaf.. maaf” tunduk sooyoung
“ada apa soo!!” kompak mereka
“Yuri… mendonorkan hatinya pada sica..”
“soo.. ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda” taeyeon mencengkram bahu sooyoung

Sooyoung tetap menundukan wajahnya. Air matanya mulai jatuh. Tubuhnya bergetar hingga ia terduduk dilantai
“maaf.. maafkan aku. Aku tidak bisa menghentikannya”

Mereka ber-4 masuk kedalam ruang operasi tidak peduli itu privasi
Didalam terlihat dua tempat tidur bersebelahan denga lampu yang sangat terang menerangi keduanya.
Beberapa suster tengah mengitari tubuh Jessica. Dan beberapa lainnya mengitari Yuri. Mereka menautkan kedua tangan Yuri diatas perutnya dan menutupi selimut putih hingga kepuncak kepalanya.
Tanggis Tiffany meledak melihat tubuh kaku Yuri. Sedang Seohyun menanggis pelan dalam pelukan Yoong.

Mereka ber-4 mendekati tubuh Yuri yang dingin. Masih tidak percaya dengan pemandangan mereka sekarang
“Yul Hyung.. ini bohong kan? Aku tahu kau suka mengerjai..”
“Yul! Buddy! Kau dengar aku kan?”
Tubuh kaku Yuri tetap tdak merespon apa-apa.
Sooyoung hadir diantar mereka dan berusaha menjelaskan yang sebenranya terjadi. Dengan dibantu Sunny disampingnya. Berusaha memberikan dukungan pada Sooyoung
“ini pertama kalinya aku melihat Yuri begitu menyayangi seseorang…” lirih Taeyeon
“kau benar taeng..” tambah sooyoung

tbc

26 pemikiran pada “Can’t We Together? Part 2

  1. Wah..andwe..masa yul mati..kenapa ga cangkok hati ajah..menurut buku yang aku baca bisa ko..kenapa harus begi..T_T trus sica gimana mana dia lum jawab pernyataan cinta dari yuri..>,<

  2. wah..,, apakah aq yg pertama 🙂 😀
    huft..,, awalnya so sweet tpi knp selanjutnya sad T_T
    HUWAAA..,, apakah noona sica selamat ??? apakah hyung yul sdh mati ???
    author cobaan apa yg kau brikan kpd couple ini 😦 T_T ?????
    huft..,, ditunggu next chap.ny deh 🙂

  3. Makin seru ceritanya (y). Gak kuat ngebayangin Sica dlm keadaan seperti itu, dan ternyata penyakit hati ya.. Yul syg bgt sama Sica sampai rela berkorban. Thor Yul-nya meninggal?! Penasaran.. Ditunggu kelanjutannya, Fighthing Thor 🙂
    sekali lagi salam kenal..

  4. O,Omegotttt yuriiiiiiiiiiiiiiiii #lebeh deh saya
    Sedihhh ,kenapa yuri harus mati ???kenapa ???
    Hiks..hiks.. Kasian nanti sica ƙªℓȏ da sadar coz dy belum jawab pernyataan cinta yuri. Huwaaaaa…
    Beneran sedih aku thor..

Tinggalkan komentar