Make me by your side [OneShot]

Yuri dan Jessica sudah berteman cukup lama.. sejak mereka duduk di taman kanak-kanak. Sudah cukup untuk seorang namja bernama kwon yuri ini membulatkan tekadnya untuk menyatakan perasaannya.

Lain halnya dengan sang yeoja. Sifatnya yang kekanak-kanakannya membuatnya masih berangaapam bahawa namja yang selalu didekatnya hanya seorang oppa yang selalu melindungi dongsaengnya.

“Ya! Sica! Ayo bangun!”
“sabar Yul..aku mengantuk”
“sica-ah.. ayooo”

Yuri menarik Jessica hingga ia keluar dari dalam selimutnya. Digendongnya Jessica dan diturunkannya didepan kamar mandi

“apa perlu kumandikan?”
“YA KWON YURII!!!”
“ara..ara.. aku juga sudah pernah melihatmu naked..” tawa mesum Yuri
“YA! Itu saat kita berumur 3 tahunn!!” marah Jessica melempar handuknya
“tapi aku masih mengingatnya jelas loh.. bentuknya gini.. lalu gini.. lalu….. akh” perkataanya terhenti saat sebotol cairan pembersih kamar mandi mengenai kepalanya
“KWON YUWREEEEEE”

***
Jessica dan Yuri duduk dibangku panjang taman bermain. Keduanya baru saja mengeliling taman bermain dan memainkanya. Walau terdengar classic tapi cukup melepas penat mereka seminggu disekolah menengah mereka

“senang sica?”
“tentu^^”
Yuri menganguk dan kembali menyedot minuman ditanganya
“ah ya.. sica. Kau mau menjadi pacarku? Ku pikir.. kita sudah bersama cukup lama. Kita juga sudah amat dekat. Kenapa hubungan kita tidak kita ubah dari ‘pertemanan’ menjadi ‘pacaran’.. ini akan terlihat keren”
“huh?”

Jessica menatapYuri heran, bingung namja disampingnya ini sedang berbicara apa.
“iya.. kau mau?”
“aku…”
“jangan dijawab dulu!”
Buru-buru Yuri memotong ucapannya itu
“mengapa? Aku sudah mempunyai jawabanya..”
Yuri berlutut dihadapan Jessica. Mengengam erat tanganya
“aku ingin kejutan nantinya.. makanya jangan dijawab dulu” bisik Yuri pelan
Jessica mengangguk
Yuri bangkit dan mengandeng lembut tangan Jessica

***
Sesampainya dirumah
Jessica masih diam termenung. Dipikiranya hanya ada nama kwon Yuri yang berputar-putar. Bingung apa yang harus ia perbuat
‘Yuri baik padaku.. perhatian.. peduli dan ia sangat sayang padaku..ku kira itu karena dia menganggapku dongsaengnya.. aku juga menyanginya tapi aku masih bingung’

Tak lama Krystal adiknya masuk dan meghampiri kakanya itu. Merasa bimbang Jessica menceritakan yang ia alami pada adiknya itu

“eonni.. jika aku dipihakmu, aku pasti akan berpikir seperti ini… kalau Yuri tak ada disisiku apa aku masih bisa menjalani hidup ini dengan normal?’”
“a-aku rasa akan sulit..” jawab Jessica pelan membayangkan jika suatu saat Yuri pergi meninggalknnya
“kurasa kau sudah tahu jwabannya eonnie..”
Jessica terdiam.. memeluk lututnya hingga terlelap dengan perasaan bimbang.

Malamnya
Yuri menghampiri Jessica yang sedang duduk ditepian sungai han. Tubuh kurusnya mengigil akbat angin malam
“Sica” panggil Yuri
“yu.. ya ampun Yuri! Apa yang terjadi denganmu!”
Yuri terduduk ditanah. Tubuh lemasnya yang penuh darah berusaha megapai Jessica
“apa yang terjadi Yul!!” teriak Jessica berusaha menghapus darah yang ada dikepala Yuri
“a..aku kesi..ni karena mu..” jawab Yuri dengan nafas terengah-engah
“maaf.. maaf Yul..”
Yuri tersenyum dan menutup matanya perlahan diiringi tangis Jessica yang makin mengeras


“YURII!!”
Keringat Jessica bercucuran padahal pendingin ruangan dikamarnya sedang dinyalakan
’03.00’
Jessica mengecek jam dindingnya dan menunjukan angka 3. Jessica berusaha menutup kedua matanya namun gagal. Diraihnya handphonenya dan dengan cepat mendial nomor Yuri
“eumm sica ada apa?”
“Yuri? Maaf membuatmu terganggu..”
“emm tak apa.. ada apa?”
“tidak.. aku hanya .. hanya ingin dengar suaramu.”
“jeongmal? Apa kau bermimpi sesuatu yang buruk?”
“ne.. dan aku takut..”
“tenang sica.. itu hanya mimpi.. apa kau mau aku menemanimu sekarang?”
“TIDAK! TIDAK PERLU”
“tenang sica.. aku akan kesana”
“NO..NO KWON YUL.. STAY THERE OR ELSE!”
“okay..okay.. aku tak akan kesana.. tapi tenang sica”
Nada suara Yuri melembut
“bisa kau ganti menjadi video call?” Tanya Yuri
Jessica berguman kecil dan menganti pembicaraan mereka menjadi videocall
Yuri melihat keadaan berantakan Jessica. Ia yakin betul sesuatu yang buruk baru saja dialaminya
“sica kau yakin tak apa?”
“emm.. Yuri..”
“ya?”
“aku, aku mau menjadi kekasihmu..”
“benarkah?”
“ya.. setelah kupikir.. aku tak bisa hidup tanpamu…”
“tenang sica.. jangan bicara seperti itu.. walau aku tdak ada, kau masih bisa hdup bersama yang lain.. tapi aku akan berusaha membuat hidupku ada terus disisimu…”
“janji Yul?”
“ne.. janji..”
“saranghaeyoo”
“ne na do saranghae”
Jessica merasa lega karena akhirnya ia mengerti maksud perasaanya pada Yuri. Yuri tersenyum senang dan ia berjanji pada dirinya membuat dirinya selalu ada untuk Jessica.

THE END

remember this just a fiction!

13 pemikiran pada “Make me by your side [OneShot]

  1. Yuhuuuii yulsic…

    Keren-keren,,,ampe kebawa mimpi segala sich, apakah jika kita ada dlm posisi sica yg bimbang kita harus memikirkan bagaimana jika qt kehilangan org tersebut ??
    Aku juga mengalaminya, uhh pening dah

    Hehe…mian jd curcol.
    Lanjutt

  2. Wah oneshot YulSic.. Keren Thor singkat dan jelas, persahabatan yg akhirnya menjadi cinta, cieee. video callnya YulSic semakin menambah kesan romantis dlm cerita ini.. Okay selalu ditunggu karya selanjutnya. Fighthing Thor 🙂

Tinggalkan komentar