[Songfict] Terrible Things

“Terrible Things”

by : Mayday Parade

By the time I was your age, I’d give anything
To fall in love truly, was all I could think
That’s when I met your mother, the girl of my dreams
The most beautiful woman, that I’d ever seen

“yoong mau kemana kau?” Yuri memanggil anak lelakinya

“aku akan pergi bersama sooyoung, appa”

Yuri tersenyum dan menepuk2 kursi disebelahnya meminta anaknya untuk duduk disisinya.

“ada apa appa?”

“appa ingat saat aku berumur seperti mu. Ketika aku bertemu eomma mu.” Yuri mulai mengingat masa lalunya

Yoong terdiam melihat appanya dan membiarkan ia melanjutkan ceritanya

“dia wanita tercantik yang pernah appa temui.”

“appa berikan semua yang appa miliki. Appa benar2 mencintainya..” ia tertawa kecil

Yoong mulai bingung mengapa tiba-tiba appanya bercerita seperti ini.

“kenapa appa tiba-tiba mengatakan ini?”

“ah aku hanya ingin berbagi cerita”

Yoong mengangguk dan tetap mendengar cerita Yuri

 
She said, “Boy can I tell you a wonderful thing?
I can’t help but notice, you’re staring at me.
I know I shouldn’t say this, but I really believe,
I can tell by your eyes that you’re in love with me.”

“waktu itu appa ingat sekali ketika eomma mu berusaha mengisyaratkan appa kalau dia menyukai appa”

“apa yang eomma lakukan?”

Yuri tertawa kecil mengingat wajah istrinya saat itu

“Yul can I tell you something wonderful?”

Yuri terdiam melihat mataberbinar kekasihnya

hmm…”

“kau suka padaku yahh”

“m-mwo? Bicara apa kau kwon!”

“haha lihat pipi mu memerah”

“eomma sangat cheesy”
Now, son, I’m only telling you this
Because life can do terrible things.
“tapi… kau harus ingat yoong didunia ini hal mengerikan bisa terjadi” mendadak raut wajah Yuri gelap

“a-appa…”

“ah aku ingin tidur. bye yoong”
Yoong melihat jam tangannya, ia terlambat 30 menit. Yoong berlari mengambil mobilnya dan melaju ke rumah seohyun.

‘maaf aku berbohong appa’ batin yoong

 

Now, most of the time we’d have too much to drink
And we’d laugh at the stars and we’d share everything
Too young to notice, and too dumb to care
Love was a story that couldn’t compare.

“Yuri karokean yuk”

Yuri mengangguk, seperti yang telah ia katakan semua yang ia miliki diberikannya pada yeoja tercintanya itu.

Keduanya terlihat sangat cocok. Menghabiskan waktu bersama. Malam itu sehabis dari karokean keduanya terlihat mabuk berat. Yuri berusaha membawa tubuh tak sadar yeojanya ke apartment nya.

“Yul…”

“hmm?”

Chuu Yul tersentak, first kiss mereka. Ciuman kian memanas dan akhirnya berlanjut di kamar milik Yuri. Mereka masih terlalu muda untuk menyadari, terlalu bodoh untuk peduli.

I said, “Girl, can I tell you a wonderful thing?
I made you a present with paper and string.
Open with care now, I’m asking you, please.
You know that I love you, will you marry me?”

3 bulan kemudian

          “Yul aku hamil”

          “jeongmal?!”

          “k-kalau kau tak mau ak…”

          Ucapannya terhenti dengan ciuman Yuri. Setelah cukup lama, Yuri berlutut didepan yeoja itu.

          “Girl, can I tell you a wonderful thing?

          Yuri tersenyum dengan perkataannya. Dikeluarkannya sebuah kotak dari kertas. Gadis itu terdiam dan membuka perlahan benda putih itu.

          “You know that I love you, will you marry me?”

          Tatapannya beralih ke namja yang sedang tersenyum lebar didepannya

          “yes. I will yul” ia memeluk namja itu erat

Now, son, I’m only telling you this
Because life can do terrible things
You’ll learn, one day, I’ll hope and I’ll pray,
That God shows you differently.

 

Yuri menatap jam dinding diruang kerjanya. Sudah semalam ini, yoong belum juga pulang. Kemana anak itu

Ia mendesah pelan, entah mengapa hari ini masa lalunya kembali terputar dikepalanya. Rasa sakit yang ia rasa.

Perlahan, ia merasa khawatir pada anak satu-satunya itu. Ia tak mau anaknya menderita sepertinya.

“I always hope that God shows you differently yoong”
Keesokan harinya

“morning appa” young menyapa Yul

“semalam pulang jam berapa kamu?”

“ah 1 malam appa. Mianhae aku tinggal dirumah sooyoung cukup lama”

Yuri menganguk dan meneruskan makan paginya.

Yoong memperhatikan raut wajah Yuri yang masih sama seperti kemarin

“appa apa terjadi sesuatu?”

“hmm? Tidak. ada apa?”

“tidak wajah appa sangat pucat”

“aku? Mungkin kelelahan”

Yoong menganguk tak ingin melanjutkan pembicaraan dingin ini.

Setelah makan pagi itu selesai mereka berdua memutuskan merawat kebun kecil mereka yang berada dibelakang rumah.

 

“eomma pasti senang melihat kebunya terawat”

Tangan yuri yang sedang menggali tanah terhenti. Young menyadari itu menepuk jidatnya

‘kenapa aku mengatakan itu’

“iya dia pasti senang disana” Yuri melanjutkan aktivitasnya sambil tersenyum miris

“appa.. mianhae..” merasa bersalah yoong menghampiri yuri

 

 

She said, “Boy can I tell you a terrible thing?
It seems that I’m sick and I’ve only got weeks.
Please, don’t be sad now, I really believe,
You were the greatest thing that ever happened to me.”
“Yul can I tell you a terrible thing?”

          “Sica aku tak mengerti jika inggrismu sepanjang itu” perasaan nya mulai tak enak

          “Yul.. aku.. aku sakit”

          “sakit? Kau tidak demam”

          “aku,, aku sakit Yul. Dan aku hanya memiliki beberapa minggu untuk…”

          “Sica ini bukan saat yang tepat untuk bercanda hal bodoh seperti itu. Lihat anak kita sedang tertidur”

          “YUL I’M SICK I’LL LEAVE THIS WORLD!”

          “WHAT ARE YOU TALKING ABOUT HUH?!”

          Jessica melepas tanggisnya memeluk Yuri. Jessica mengambil amplop coklat

Yuri membesarkan matanya tanda tak percaya dengan apa yang tertera disana. ‘Leukimia stadium akhir’

          “Si..ca katakan ini hanya candaan” mata yuri mulai berair suaranya mulai serak

Jessica hanya memeluk Yuri erat. Menanggis disana

          “Mianhae.. mianhae Yul”

Yuri tidak membalas pelukannya masih tercengang dengan hal yang baru ia dengar

          “please Yul… Mianhae”

          “Sica jangan tinggalkan aku” lirih Yuri akhirnya membalas pelukan Jessica

 
Slow, so slow I fell to the ground on my knees.

3 bulan kemudian. Kembali berakhir dirumah sakit, Jessica terbaring disana dengan semua perlatan dokter. Sepertinya waktunya tiba

          “Yu..ri” panggil Jessica pelan

          Yuri menahan nafasnya agar air matanya tak jatuh lagi, tetapi semua usahanya gagal. Ia berlutut di samping ranjang Jessica mengengam erat tanganya

          “Yu..ri tolong… tatap aku”

Dengan berat ia menatap wajah pucat istrinya

          “jangan bersedih sekarang Yul… aku percaya, kaulah hal terbaik dan terindah yang pernah aku miliki..”

Tanggis Yuri makin menjadi, ia peluk tangan gadis itu erat membiarkan air matanya membanjiri tangan lemah itu.

          “saranghae.. you were the greatest thing that ever happened to me.”

 

 

So don’t fall in love, there’s just too much to lose
If you’re given the choice, then I beg you to choose
To walk away, walk away, don’t let her get you.
I can’t bear to see the same happen to you.

Semenjak saat itu Yuri tak pernah percaya akan cinta

Setelah menyelesaikan tugas kebun mereka, sekarang waktunya coffee time.

“appa apa kau masih memegang prinsip ‘don’t fall in love, there’s just too much to lose’ “?

“sepertinya..”

“appa.. apa kau menyesal bertemu dengan eomma?”

“hahh. jika kau bisa memilih, jangan biarkan dia mencintai dan mendapatkanmu” yuri menghiraukan pertanyaan anaknya

“tapi kalau  aku juga mencintainya, bagaimana?!” bantah yoong yang mulai membenci sifat appanya yang seperti ini

“haha. Kau masih terlalu muda yoong. Aku tak mampu melihat hal yang sama terjadi padamu”

“appa!”

“Now, son, I’m only telling you this because life can do terrible things”

 

Yoong terdiam ia sedang mencoba merangkaikan kata-kata yang tepat untuk membuat appanya sadar.

 

“appa… bagaimana kalau kau mau mencintai kalau kau takut untuk jatuh?”

“apa maksudmu?”

“appa tapi melihatmu bertahan sejauh ini, aku percaya rasa sakit itu tidak berarti apa2 untuk berhenti mencintai”

Yuri terdiam melihat anaknya

“aku aku tak pernah menyesal bertemu dengannya. Hanya mengapa ini sangat cepat”

“tuhan mempunyai rencananya appa”

Yuri memeluk anaknya

“aku mencintainya yoong, sampai kapanpun. Terima kasih sudah meyakinkanku”

“sama-sama appa”

 

“appa aku mau mengaku”

“tentang apa? Tentang kalau kau mempunyai seorang gadis bernama seo joo hyun anak dari kim  taeyeon si pendek itu?”

“a-appa…”

“aku merestui kalian”

 

 

 

END

 

 

 

This is just a Fiction. and sorry if you dont understand with the plot.  just for fun.

With You Part 1

Jessica pov
Tit..tit.
“yoboseyo?”
“….”
“ah ne appa.. ini aku .. waeyo?”
“…”
“MWOO?”
“but…”
“..”
“a-araseo…”

Dasar appa! Apa dia gila rela ‘menjualku’ demi keberhasilan perusahaan dan janji bodoh temannya?
ini benar2 gila…
“aku pulang!” teriakku ketus
“sini kau jung sooyeon!” triak appa dengan ice glarenya. Pantas saja ali dijuluki ice princess… appaku seperti ini -__-
“appa! Katakan semua yang tadi kau ucapkan B O H O N G! “ kataku to the point
“tidak bisa jung sooyeon… appa sudah berjanji sejak lama akan menikahkanmu dengan anak teman appa!!”
“tapi aku tidak mau appaa!!” bantahku dengan air mata yang hampir mengalir
“kenapa tidak? Kau belum mempunyai namjachingu kan?” tanya appa yang berhasil membuatku diam tak bisa membanta. Memang benar… aku belum punya siapa2.. tapi aku tetap tidak mau
“jangan jadikan itu alasan appa!!!” bantahku lagi
“jangan cari alasan jung sooyeon!!” bantah appa juga
Aissshh.. susah sekali berkelahi dengan king of ice ini…
“pokoknya besok kau akan bertemu calon suamimu! Titik!” kata appa seraya berlalu kekamarnya
“ARRRHHH!!!” triakku

Yuri pov
“ohh man! Kwon yul!! What’s going now?” teriak namja pendek disampingku
“tumben kau berbahasa inggris? Belajar dimana? Haha ohh ya.. taeng.. appa ku sudah gila..” keluhku pada sahabatku ini
“haha anu.. aku kan udah belajar haha!! mwo? Anak macam apa kau ini?!” kata taeng seraya menjitakku
“auu kim taeyeon!!” balasku
“ahaha.. so what’s your problem?”
“taeng.. jeongmalyo! Kau pintar sekarang.. haha”
“yes.. i know it.. hahah.. cepat critakan!!”
“aahh arraseo.. aku dijodohkan..”
“MWO? Jinja? “
“ne.. appa benar2 gila.. bagaimana ia bisa2nya menyuruhku menikah dengan yeoja yang tidak aku tahu asal usulnya dan meninggalkan tiffany yang sudah sungguh kucintai..”
“…”
“taeng..”
“…”
“KIM TAEYEON!”
“ahh.. ne.. kurasa ada baiknya aku mengikuti saja perintah appamu”
“ya! Kim taeyeon. Kau gila?”
“ahha.. annia.. ah aku harus ke cafeku dulu.. bye kwon yul”
“ahh bye”

Author pov
Tak terasa pernikahan jessica dan yuri tinggal menghitung hari. Hari ini pun mereka harus fitting baju. Dan yuri menjemput jessica dirumah tuan jung.
Tak ada pembicaraan diantar mereka berdua. Baik didalam mobil maupun dibutik tempat mereka mencari gaun dan tuxedo yang pas.
“jessica-sshi” panggil yuri pelan. Untuk pertama kalinya dalam hari ini ia menyapa gadis dingin itu
“ne?”
“kau tak berniat membatalkan ini semua? Masih ada waktu jika kau ingin menolak…” kata yuri hati2
“…” jessica hanya diam menatap jalanan yang ada didepannya
“jessica?” ulang yuri sembari melirik jessica karena ia sibuk menyetir
“aku mau saja membatalkannya… tapi appa ku tak mau mendengarkanku… kenapa tidak kau saja yang membatalkannya?”
“aku juga tidak bisa… appku terlalu keras” balas yuri
Mereka berdua menghela nafas. Dan lagi2 diam.. hinga akhirnya mereka sampai dikediaman tuan jung.
“go…”
Tiiit tiiitt tiiit
Perkataan jesica terputus karena telepon berdering disaku yuri
“yoboseyo?”
“…”
“ne chagi-ya.. sebentar lagi aku kesana..”
“…”
“ne.. bye”
Yuri mematikan hp nya dan kembali menatap jessica disampingnya
“waeyo?”
“aah .. anyio. Gomawo” kata jessica cepat menyembunyikan raut wajah kecewanya. Entah mengapa mendengar yuri memangil chagi pada penlepon itu, membuat sedikit rasa sakit disekitar dadanya
‘rasa apa ini? Aku tidak mungkin mencintainya kan?’ batin jessica
“ne cheonma.. masuklah” kata yuri datar
Jessica segera turun dari mobil dan tanpa berbalik ia msuk kedalam rumah berlari menuju kamarnya yang berada dilantai dua membenamkan wajahnya.
‘ini tidak mungkin.. kenapa dada ini sakit’ batin jessica mengingat kejadian tadi.

“chagi aku didepan” ucap yuri pada seseorang melalui hpnya
“ne oppa!” jawab dari sebrang
Yuri tersenyum seaya keluar dari mobilnya
Tak lama seorang yeoja berambut pendek menghampirinya dan segera yuri memeluknya
“aigoo.. miss me?” tanya yuri seraya mengecup puncak kepala yeoja itu
“of course my oppa!” katanya mengeratkan pelukannya
“aigoo.. kau sudah makan?” tanya yuri seraya melapas pelukannya
“emm sudah.. oppa?” ia mengangguk seperti anak kecil dan itu berhasil membuat yuri memeluknya lagi. Ia paling tau bagaimana membuat seorang kwon yuri tersenyum senang
“belum.. tapi melihatmu senyum dan eye smile mu.. membuatku kenyang.. haha”
“jinja? Oppa.. kau harus makan.. aku tak mau melihatmu sakit” ucap yeoja itu melepas pelukannya dan cemberut didepam yuri
“aigoo.. ne ne.. ok my tiffany.. aku makan.. aku pulang dulu yah.. bye bye”
“ne bye my oppa!”
Mereka berdua melakukan goodbye kiss dan akhirnya yuri kembali mengendarai mobilnya pulang.

Akhirnya… pernikahan mereka dilaksanakan. Tanpa ada sedikit kenadala .. pernikahan itupun berhasil berjalan dengan sempurna. Dan tibalah mereka saat makan malam.
“yo! Kwon yul!” ucap namja tinggi yang disampingnya ada juga yeoja pendek
“yo! Choi sooyoung!”
“heeh.. chukaeyo!” ucap keduanya bersama
“ne.. gomapta soo , gomawo sun”
“ne.. mana istrimu..” tanya sooyoung
“disana .. sedang duduk. Katanya ia lelah..” jelas yuri eraya menunjuk jessica yang sedang duduk dipojok dengan ekspresi kelelahan. Bagaimana tidak.. pesta ini hampir memkan waktu 15 jam..
“wah dia cantik yul!” komentar soo yang langung mendapatkan tatapan mematikan sunny “tapi kau yang tercantik sunny bunny” ralat so cepat
Yuri hanya terenyum melihat 2 temannya itu.
“ahya yul.. hubungan mu dengan… tiff bagaimana?” tanya soo hati2
“ahh,,, aku tak percaya dengan ini” ucap yuri menghela nafas
Ia pun menceritakannya
FLASH BACK
3 hari lagi pernikahan yuri akan dilaksanakan. Mau tak mau yuri harus membicarakanya denga tiffany yang statusnya maih yeojachingu seorang yuri
“tiff.. ada yang mau aku bicarakan” kata yuri pelan
Tiffany yang sedang asik menonton itu berbalik menatap yuri heran. Tidak biasanya yuri berbicara pelan begini jika ia tak punya seseuatu yang sangat penting untuk disampaikan
“apa oppa?”
“3 hari lagi aku akan menikah… aku dijodohkan..” kata yuri pelan
“…”
“tiff..”
“…”
“aku janji.. aku akan segera meneraikannya dan menikah denganmu,,, karena hanya kau yang kucintai.. percayalah.. ini tak berlangsung lama..” ucap yuri berusaha membuat tiffany percaya
“o..oppa…” tiffany mulai menitikn air mata
Segera yuri memeluknya dalam
“oppa tau ini semua salah oppa…”
“hiks.. aku rela” kata tiffany melepas pelukannya
“m-mwo?” kata yuri tak percaya
“ne.. aku rela oppa bersama dengan yeoja itu”
“t-tapi.. kau .. aku akan kembali bersama mu!”
Tiffany menggeleng pelan seraya mengusap air matanya
“ini pernikahan oppa. Kau tdak bisa bermain2..” ucap tiffany bijak seraya menahan air matanya
“kalau begitu akan ku batalkan semuanya,,,” kata yuri cepat
Lagi2 tiffany menggeleng
“oppa… sungguh aku rela.. kau tidak boleh melawan appamu..mungkin kita tidak berjodoh..”
“tapi tiff.. aku sungguh mencintaimu.. tolong mengertilah..”
“aku juga oppa.. aku sangat mencintaimu.. tapi aku tidak suka jika kau melawan appamu…aku yakin ia lebih baik dariku yang hanya seorang pelayan cafe…”
“tiff.. berapa kali ku katakan… jangan membahas soal status.. please”
“ne oppa.. pergilah.. gomawo sudah menjadi namjachinguku selama ini.. aku mencintaimu, saranghae..”Ucap tiffany seraya berlari menuju kamarnya
Yuri hanya terdiam dikursi memengang kepalanya frustasi.
FLASBACK END
Sooyoung terdiam mendengar penjelasan yuri. Dan akhrnya ia sadar bahawa cerita panjang yuri telah selesai. Ia pun mengusap pelan bahu yuri
“sbar yul..” kata sunny
“ne”
Tak lama datanglah taeyeon bersama seorang yeoja dibelakangnya
“chukae yul” kata taeng
“ne gomawo..” ucapyuri. Namun ia terus memperhatikan yeoja yang ada dibelakang taeyeon.
Higga ia sdara siapa yeoja itu
“tiff” panggil yuri
Akhirnya yeoja iti keluar dari balik punggung taeyeon dan berusaha tersenyum pada yuri
“chu..kae oppa.” Kata tiffany pelan. Dan sepertinya ia kan menangis
“ne.. g-gomawo” balas yuri tidak enak
“ah.. tiffany dan aku bertemu di cafe.. jadi sekalian saja aku kesni bersamanya” ucap taeyeon menejlaskan
Semua mengannguk. Kecuali yuri dan tiffany yang masih saling menatap.
“ikut aku…” kata yuri datar dan menarik tangan tiffany keluar dari gedung
“k-kenapa oppa?” tanya tiffany takut. Karena yuri membawanya ketempat yang sunyi
“katakan padaku kau masih tak rela kan? Katakan!!” kata yuri dengan nafas yang memburu
“.. aku..”
“katakan kumohon!”
“…”
“tiff”
“ne.. aku masih belum bisa oppa!” akhirnya tiffany mengakuinya.. bahwa ia belum bisa melupakan sosok kwon yuri yang kini tengah memeluknya
“sshh tenang.. oppa disini” kata yuri mengusap rambut pendek tiffany
“t-tapi kau sudah menikah oppa”
“sshh.. tidakk.. aku tidak mencintainya.. kau tenang saja.. aku akan selalu disampingmu..”
“ne oppa”
“oke.. sekarang kita masuk.”
Tiffany mengangguk dan mengikuti langkah yuri yang kembali memasuki gedung.
Semua mata menatap mereka berdua. Termasuk jessica yang sedari tadi ternyata mengawasi mereka berdua.

Malamnya dikediaman yuri dan jessica. Tak ada pembicarann yang berarti anatara mereka berdua hingga pada akhirnya salah seorang dari mereka memulai
“aku akan tidur dikamar sebelah..” kata jessica mengambil sebuah bantal dan beranjak keluar
“tunggu dulu.. disebelah masih kotor dan tidak ada lampu.. apalagi tempat tidur,,” kata yuri
“kalau begitu aku diruang tamu saja..”
“tidak.. kau tetap disini.. biar aku diluar”
“tidak.. ini rumah mu.. jadi kau tidur dikamar.. biar aku diluar” jessica bersikeras ia mau diluar.. ia tak mau sekamar dengan yuri.. yang ada jantungnya lepas. Yah semenjak beberapa hari dekat dengan yuri.. jessica mulai ada rasa dengan yuri. Namun tidak dengan yuri. Ia tetap merasa biasa saja dengan jessica. Dan ia bersikap baik hanya untuk menjaga nama seorang jessica yang notabenya seorang wanita.
“tidak.. kau yeoja..” kata yuri mengambil bantal ditangan jessica dan beranjak keluar.
“selamat malam” ucap yuri berbalik
“ne.. selamat malam” balas jessica sedikit gugup.

Paginya.. entah mengapa jessica yang mempunyai kebiasaa bangun paling buruk,, kini sdah terduduk bersandar ditempat tidurnya.. semalam ia tidak bisa tidur memikirkan yuri.. yah ia pikir ia mulai jatuh cinta pada yuri.. dan sejak malam ia betekat membuat yuri mencintainya juga
Jessica menuju dapur ketika ia melewati yuri yang masih tertidur pulas si kursi ruang keluarga. Jessica memberanikan diri mendekati yuri dan memperbaiki letak selimut dan kaki yuri yang hampir menyentuh lantai.
Jessica tersenyum melihat yuri ‘betapa beruntungnya aku menjdi istinya.. tampan sekali’ batin jessica seraya menuju dapur untuk membuat sarapan.
Pukk’ jessica menepuk jidatnya
“ahh.. aku kan tak bisa memask!” gumannya
Ia mulai terlihat panik. Dan sesekali menegok isi lemari es yuri.
“tak usah memasak.. aku sudah memesan makanan..” tiba2 suara berat khas bagun tidur muncul
Sontak jessica berbalik dan mendapati yuri berdiri disamping meja makan mereka
“ah.. ne” ucap jessica takut2
“aku tau kau tidak bisa memasak.. haha” yuri tertawa kecil
‘cute’ guman jessica dalam hati
“ya! Kau mengataiku..” ucap jessica pura2 marah
“haha..” yuri hanya terkekeh dan beranjak dari dapur menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

“huaahh”
Jessica menghempaskan dirinya dikursi ruang keluarga .. ia baru saja membersihkan kamar sebelah untuk tempat ia tidur nanti. Ia tidak au terus2an melihat yuri menderita tidur disebuah kursi.
Lagi2 pikirannya melayang pada yuri dan gadis bernama tiffany itu. Yuri terlihat sangat bahagia bersama yeoja itu. Dan itu juga membuat jessica sedikit cemburu.
Ah kau hanya istrinya yang ia tak cintai jessica jung… sadarlah. Batinnya
Jessica menghela nafas, memikirkan yuri dan tiffany membuatnya lapar. Ia melirik kearah jam dinding ternyata sudah menunjukan jam makan siang. Ah lebih baik aku membawakan makan siang buat yuri batin jessica seraya bangkit dari kursinya dan beranjak keluar apartement mereka.

“kwon yuri ada?” tanya jessica pada seketaris yuri yang ehemm sedikit menggunakan pakaian terbuka. Hal itu membuat jessica memamdangnya aneh dan ternyata disadari sekertaris itu
“ah.. apa anda sudah membuat janji dengan Mr.kwon?” tanyanya
“belum… aku istrinya” kata jessica mantap. Seolah menunjukan ialah yang menang saat ini
“ah jeongsonghamnida Mrs. Kwon.. Mr.Kwon sedang diruangannya.. mari saya antar” ucap sekertaris itu menuntun jessica menuju ruangan Yuri yang tepat berada dibelakang mereka.
Took took
“mr.kwon.. istri anda ingin bertemu”
“ah.. Jessica” ucap yuri langsung
Sekertaris itu hanya membungkuk kemudian meninggalkan mereka berdua
“ada apa?” tanya yuri bingung
“ah..aku membwa makan siang..” ucap jessica sedkit kikuk
“wah.. gomawo sica!” kata yuri senang dan langsung mengambil nya dari tangan jessica
“s-sica?” heran jessica . karena yang memanggilnya seperti itu hanya orang2 terdekatnya.
“ne.. waeyo? Kau tidak suka aku panggil begitu? Jessica terlalu panjang..” kata yuri berkomentar
“aa..ah gwenchana yul..”
“yul?” kini giliran yuri yang heran
“haha aku hanya ingin memanggilmu seperti itu.. kalau oppa tak mungkin kan? Aku kan lebih tua dari mu!” kata sica tersenyum
“ah kau benar.. seharusnya aku memanggilmu noona.. bukan sica” yuri termenung memegang dagunya
“ya! Itu terdengar tua sekali!” tanpa sadar jessica memanyumkan bibirnya
“ghaha… lucu sekali!” dan tanpa sadar yuri mengacak pelan rambut jessica
Dan keduanya tiba2 terdiam menyadari apa yang telah mereka perbuat
“m-maaf” ucap yuri
“ne.. ah ya , aku pulang dulu”
“tunggu… temani aku makan”
“nde??”

Yuri pov
Hari ini aku senang sekali. Akhirnya setelah seminggu pernikahanku aku bisa kembali berjalan bersama tiffany. Yah demi menjaga nama baik perusahaan untuk sementara waktu selesai pernikahan aku dilarang bertemu tiffany. Cihh.. dasar appa!
“tiff!!” panggilku
“oppa!” balasnya memelukku
“aigoo… bogoshipo!” kataku mecium keningnya
“na do oppa! Ah ya ayo masuk”
Ia mempersilahkan aku masuk diapartement miliknya yang tak terlalu besar
“ada apa oppa kemari?” tanya tiffany seraya duduk disampingku
“untuk menemui yeoja oppa yang kyeopta ini dong.. sini” uacap yuri meraih tiffany agar ia memeluk dirinya
“tapi apa tidak apa oppa?” tanya tiffany tidak enak
“memangnya ada apa?”
“oppa kau sudah mempunyai istri”
“biar..”
“oppa!”
“aishh tiff.. berapa kali aku bilang.. aku hanya mencintaimu.. arra!”
“ne oppa”
“sudah.. kkaja kita ketaman bermain!”
“jinja?!”

“aku pulang…” kataku pelan memsuki apartementku
Gelap sekali. Apa dia sudah tidur?
Klekk
Aku menghidupkan lampu.
“omo! Sica?”
Aku kaget melihatnya tertidur di kursi.
Ia jadi manis sekali kalau sedang tidur
Ah apa yang kau pikirkan yuri!!
Aku tak ingin menganggu tidurnya.. sepertinya ia kelelahan. Yah kuputuskan untuk mengendongnya.
Aku mengendongnya ala brydal style dan ketika aku hendak membuka pintu kamarku ia tersentak kateg
“engghh yul?” panggilnya
“ne sica…kkaja tidur dikamar” ucapku
Ia melihat sekeliling kamarku dan ia mencoba untuk keluar dari pelukanku
Aku yang kaget karena gerakannya yang tiba2 , kehilangan keseimbangan dan alhasil kami berdua terjatuh dilantai dengan posisi jesica berada diatasku dan wajahkami berpasan
DEG
Tidak mungkin! Aku rasa jantungnya berdetak kencang sekali.. seolah penyakit menular jantungku juga sama lerasnya berdetak
Lama posisi kami hingga akhirnya ia berdiri
“maaf”
“gwenchana.. kenapa kau tiba2 berontak?”
“a-aku ,, kamarku disebelah,, aku sudah membersihkannya tadi.. permisi”
Ia berjalan menunduk keluar kamarku.. heran
Tak lama ia kembali menyembulkan kepalanya
“nite yul”
“ahh.. ne jaljayo”
Ia kembali menutup pintu.
Aku menghempaskan tubuhku dikasurku yang semalam ditiduri jessica. Aroma jessica masih melekat di bantalku. Aku memeluknya erat. Nyaman sekali.
Tunggu!
Aku punya tiffany ,, kenapa aku jadi seperti ini?
Arggh.. aku jadi bingung!!

tbc