With You Part 4 [End]

Keesokan harinya

Jessica mulai membuka matannya dan merasakan sakit diseluruh tubuhnya. Dengan susah payah ia menyingkirkan Yuri yang berada di atasnya

“akkhhh” erang Jessica saat milik Yuri yang dari semalam berada didalamnya akhirnya keluar

Jessica berusaha bangkit, tapi tenaganya kosong! Jadi dia putusnya membalut tubuh nakednya dengan selimut dan berbaring sebentar

“akhh”
Tak lama Yuri ikut terbangun dan memegang kepalanya

Jessica yang masih trauma akan kejadian semalam.. memilih merapatkan selimutnya dan tak mau menatap kearah Yuri

“hiks..” tak lama terdengar isakan dari jessica

Yuri buru2 menatap Jessica heran. Isakan Jessica makin mengeras melihat kini Yuri sudah dihadapannya

“j-jebal.. jangan..hiks” isak Jessica

Yuri yang tadinya ingin mengsuap air mata Jessica terhenti.

“a-aku tidak akan menyakitimu..” lanjut Yuri kini kedua tanganya suah berada dipipi jessica mengusap air matanya
“maaf… a-aku tidak bermaksud seperti itu semalam” ucap Yuri tulus menatap mata Jessica

Jessica tidak menjawab hanya makin menundukan wajahnya
Yuri pasrah dan akhirnya ia berjalan menuju kamar mandi membersihkan dirinya.

15 menit kemudian Yuri keluar dan mendapati Jessica kembali tertidur. Yuri membiarkan Jessica dan memperbaiki letak selimutnya dan akhirnya ia beranjak keluar.

Jessica POV

Aku terbangun dengan tubuh yang sangat remuk kurasa. Arrhh.. sangat panas. Sepertinya aku demam. Yah, karena semalaman aku tidak memakai sehelai benangpun. Ditambah perlakuan Yuri.. ah Yuri.. aku masih takut dengannya.
Walau pada akhirnya aku memberikan diriku padanya. ia sangat kasar. aku jadi takut menatap wajahnya.

Dengan susah payah aku keluar kamar Yuri dan menuju kamarku untuk membersihkan diri. Setelah itu menuju dapur untuk melihat seseuatu yang bisa dimakan

Terkejut! Melihat sebuah kotak makan ditengah meja makan dengan catatan kecil diatasnya

‘sica-ya. Ini makan siangmu. Aku yakin kau kelaparan. From Yul^^ nb :maaf untuk yang semalam :)’

Jessica tersenyum melihat catatan untuk dirinya. Dengan segera ia melahap habis makanan itu.

===

Yuri pov

Argghh! Aku tidak bisa berfikir jernih! Aku masih menyesal dengan kelakuanku semalam! Jessica pasti sangat membenciku!
Karena tidak tenang sedari tadi. Kuputuskan untuk pulang saja. Lagian tidak ada yang perlu kulakukan saat ini.


Ding..ding
“aku pulang..” datarku

Kulihat jessica sedang duduk meyaksikan drama didepan TV. Setelah berbalik menatapku ia buru2 masuk kamarnya .. namun kutahan

“tunggu sica… biar aku jelaskan” kataku menahan pergelangan tanganya . tapi sepertinya ada yang salah. Tubuhnya sedikit hangat

“tidak.. tidak ada. Itu sudah hakmu. Aku kan istrimu. Kau bebas melakukan itu. Maaf semalam menolakmu dan memukulmu” ucap Jessica menundukan wajahnya

“maaf.. aku..aku sangat kasar semalam”

“tidak..tidak apa” ia tersenyum dan berusaha melepas genggamanku

“tunggu.. biar aku merawatmu.. kau sedkit demam”

“tidak.. ini tidak apa..”

“tidak! Kau… istriku.. aku bertanggung jawab!”

Mendengar itu Jessica mengangguk pasrah. Dan ia kembali menuju sofa ruang TV.

“hei,, ayo kekamar.. dan istirahatlah. Aku akan mencari obat dulu”

“ah.. emm.. tidak bisa disini saja?”

“kenapa? Kau takut aku berbuat seprti semalam?”

“…”

“tenanglah.. tak akan kuulang lagi. Sekarang kekamar. Aku janji. Percya padaku”

Dengan ragu jessica mengangguk dan masuk kedalam kamarnya. Aku mengubek2 isi kotak obat dan akhirnya menemukan obat yang sedari tdi aku cari.
Dengan segelas air dan peralatan kompres lainnya aku masuk kekamarnya .

“sica bangun ini obatnya”

“emm.. gomawo Yul”

“ne.. sekarang kau tidur. Aku akan menemanimu”

Aku memperbaiki letak selimutnya dan meletakan sebuah handuk kecil yang sudah kubasahi dengan air dikeningnya.

“get well sica”

Author pov

Semenjak malam dimana Yuri merawat Jessica, hubungan mereka cukup kembali membaik. Mereka lebih sering menghabiskan waktu bersama. Biasa akhir pekan mereka ke taman bermain, pantai atau hanya sekedar berjalan2 ditaman kota.
Seperti akhir pekan ini mereka berdua putuskan untuk bermalas-malasan dirumah

“Sica.. bisa ambilkan minumku dikulkas?”
“ne.. chankaman” jessica berlari kecil menuju dapur dan melaksanakan yang dipinta Yuri tadi
“gomawo”
“ne..emm Yul..” tiba2 Jessica memanggil Yuri yang sedang sibuk dengan Komputernya
“ne.. wae?”
“boleh aku bertanya sesuatu?”
“tentu.. apa?”
“mengenai.. kau dan ..tiffany? akhir2 ini kulihat kau tak bersamanya..”
“…”
“Yul?”
“…”
“Yuri. Maaf”
“ah.. tidak apa2..”
“aku .. aku tidak bermaksud mencampuri urusanmu.. maaf”
“kubilang tidak apa!” bentak Yuri membuat jesica tersentak kaget
“maaf sica.. maaf. Aku hanya sedang tak ingin membahas itu”

Jessica mengangguk pelan. Dilihatnya Yuri mematikan komputernya dan berbalik menatap Jessica lekat2.

“w-wae Yul?”
“sigh. Sica.. kurasa aku sudah mengerti rasa apa ini”
“maksudmu Yul?”
“yah.. aku rasa aku men..mencintai mu”
“nde?”
“yah.. tapi aku masih bingung dengan perasaanku…”

Yuri mengungkapkan isi hatinya pada jessica dengan leluasa. Tanpa memperdulikan siapa orang yang ia ajak bicara. Walau orang itu adalah Jessica sendiri.Justru pada orang itu ia mencurahkan isi hatinya.

Jessica pun merasa begitu. Tak peduli siapa orang dihadapannya saat ini. Tak peduli orang yang dimaksud adalah dia. Baginya mendengar curhat Yuri sangat membuatnya senang.
Mereka berdua memang suka saling curhat

“Yul.. kau harus mencari bukti kalau kau benar2 mencintaiku..”
“yah.. aku tahu”
“jujur. Aku rasa aku benar2 mencintaimu.. ingat pertama kali kau pulang babak belur? Semalaman aku menanggis disampingmu. Berharap kau cepat sembuh.. aku juga merasa sakit yang luar biasa saat kau pergi bersama kekasihmu.. pertama kalinya kudengar kau memanggil Tiffany dengan kata ‘chagi’ .. kau tahu Yul. Semalaman aku menanggis. Entah mengapa. Namun akhirnya kuputuskan ini adalah cinta”

Yuri terdiam mendengar penjelasan Jessica

“maaf.. aku belum tau perasaanku padamu seperti apa sebenarnya. Tapi…”

CHUUUUU

Yuri mengecup bibir Jessica dan itu berhasil membuat jessica terpaku

“aku harap ini bisa membantuku menemukan perasaanku yang sebenarnya..” lanjt Yuri. Dan ia melanjutkan ciumannya.

Mengulum pelan bibir jessica. Dan jessica membalasnya
Mereka saling mendesah. Dan dengan perlahan dan penuh kelembutan Yuri menjamah tubuh jessica. Tak ada perlawanan dari jessica. Ia hanya pasrah dan menyerahkan semuanya pada Yuri. Gerakan Yuri lebih lembut dari pada ketika ia mabuk dulu

Yuri menyudahi ciumannya menatap Jessica

“bolehkah?” tanya Yuri hati2
“t-tentu.. kalau ini bisa membantu menemukan arti perasaanmu..”

Yuri tersenyum dan melanjutkan ciuman mereka

SKIPPPPP

Jessica sedang berbaring dengan nafas yang sangat berat. Begitu juga Yuri yang ada disampingnya. Mereka baru saja melakukannya. Dan kali ini dengan cinta dan tanpa sedikit paksaan

“apa aku menyakitimu?” tanya Yuri pelan mengusap wajah Jessica
“t-tidak sama sekali..” ucap Jessica memluk Yuri disampingnya
“sica.. kurasa aku tahu..”
“n-ne Yul apa?”
“I love you sica..”
“Me too Yul.. please don’t leave me”
“i won’t.. i’m always with you and yours. saranghae”
“na do.. Yul aku lelah..”
“ne..tidur lah.”

Yuri menaikan selimutnya menutupi kedua tubuh naked mereka.

The End

Make You Remember me again Part 3

Author pov

Akhirnya keberangkatan Yuri pu jadi
Yuri terlalu semangat sampai-sampai ia melupakan sesuatu

“YUL OPPAA!!”
“aissh Sully apa lagi?”
“kau lupa membawa koper mu!!”
“a-ah.. aigoo aku lupa kkkk”

Yuri hanya tertawa tak jelas dan menghampiri Sully yang sedang memandangnya aneh
“okay.. bye all”
“halmoni jaga kesehatan yah.. jika terjadi sesuatu segera telepon aku”
“ne.. hati2 Yul!”

Yuri melangkah keluar rumahnya dan mendapati Jessica dihadapannya

“Yul^^”
“ah Sica?!”
“kkaja kita berangkat”
“ki-ta?”
“ne..kita. aku juga ikut bersamamu. Aku ada sedkit urusan disana. Jadi kupikir bersama lebih baik”
“y-ye.. benar..”

***

Sesampainya di Busan

“Sica kau tinggal dimana?”
“aku? Aku tinggal dihotel”
“emm.. kau mau tinggal bersamaku?”
“eh?”
“yeah.. kalau kau mau juga tak apa”
“anio! Aku mau!”
“^^”
***
“Yul mau jalan-jalan?”
Yuri yang sedang membaca beberapa berkas terhenti dan menatap Jessica
Yuri menimbang2 sebentar dan akhirnya menyetujui ajakan Jessica
“okkay”

At city park
Sepanjang jalan mereka berdua hanya diam. Tak ada yang berani membuka pembicaraan. Yuri terus berjalan lurus dan jessica disisinya sesekali memandangnya
“Yul”
“hmm?”
“bosan.. aku mau mengajak mu kesuatu tempat. Kau mau?”
“baiklah”

“sekolah?” tanya Yuri heran ketika mereka sampai digerbang sekolah sd
“ne.. dlu aku bersekolah disini”

Yuri hanya mengangguk mengikuti jalan jessica yang berada didepannya. Jessica tersnyum senang melihat Sekolah masa kecilnya.

Jessisca mengitari beberapa permainan disana. Mengelusnya dan tersenyum. Yuri terus memperhatikan gadis itu dan tanpa sadar ia ikut tersenyum

Jessica melanjutkan perjalanannya kedalam gedung. Banyak kelas dengan penuh warna disana. Yuri masih setia menemani jalan jessica tanpa sepatah katapun

Jessica terhenti tepat disebuah jendela

“VI-B”guman Yuri
“ini kelasku” balas Jessica “aku duduk disana. Padahal disana ada sebuah pot bunga kecil. Tapi sepertinya sudah tidak ada” tambah Jessica menunjukan tempat duduknya yang tepat berada dekat jendela

Yuri ikut memandang kelas itu.
Ada sesuatu yang tiba2 menjalar dikepalanya. Yuri mencengkram erat rambutnya. Jessica melihat itu menghampiri Yuri dan mengelus pelan punggung namja itu mencoba menenangkannya.
Jessica menuntun Yuri masuk ruang kelas itu dan mendudukannya disalah satu kursi. Dengan lembut jessica mengusap rambut Yuri berharap sakit itu menghilang

Yuri menangkap kepedihan dalam mata Jessica, tidak tahu apa maksudnya. Yuri hanya menikmati setiap senti elusan lembut Jessica

‘Yul… maaf. Tapi ini demi kebaikan kita’ batin Jessica menatap wajah Yuri berusaha menahan air matanya yang sedari tadi ia tahan
‘Jessica, siapa sebenarnya kau? Apa kau bagian dari masa laluku?’

Usapan lembut jessica terhenti dan seketika itu keduanya kembali kealam sadar mereka

“bagaimana? Apa masih merasa sakit?”
“t-tidak.. gomawo sica”

Jessica tersenyum dan menarik lembut pergelangan tangan Yuri membawanya keluar dari kelas mereka yang penuh kenangan itu

FLASHBACK
“ sica…sica”
Namja itu terus memanggil yeoja disampingnya yang terlelap dengan tenang.
“sica!” karena kesal namja itu sedkit berteriak dan itu mengundang prhatian sekelas termasuk sang guru yang sedang berdiri disana

“EHEMM! Kwon Yuri!” panggil guru itu
“..nde?”
“kau tahukan ? satu bintangmu akan aku ambil..” datar guru itu

Kemudian Guru itu mengisyaratkan yuri untuk berdiri dihadapan kelas. Sudah dapat ditebak, yuri berakhir dengan hukuman. Semua murid telah tau jika Guru yang satu ini marah pasti akan berakhir dengan hukuman.

Yuri mengambil posisi didepan pintu kelas. Berlutut dan mengangkat kedua tangannya.
Jessica yang baru saja sadar dari tidur tenangnya menyadari namja yang selalu disampingya tiada. Karena penasran ia mencarinya keluar . dan gotcha

“Yu..ri? apa yang kau lakukan?”

Yuri tidak menjawabnya hanya memalingkan wajahnya menghindari tatapn Jessica
“YA! Aku berbicara padamu!”
“sigh…Sica! kau tahu ini semua karenamu!”
“karena ku?”
“YEAH! Kalau saja aku tidak berteriak memanggil namamu! Aku tidk akan disini”
“memanggilku? Apa maksudmu Yul?”
“sigh.. aku bermaksud baik membangunkanmu karena aku tahu sebentar lagi jam Lee songsaemin habis. Namun kau tetap saja terlelap” cibir Yuri
“aahaha.. Mian Yul!” jessica tertawa senang mendengar perkataan Yuri

Yuri menatap heran jessica, ada rasa marah yang tiba2 muncul dihati Yuri

“tertawa kau JESSICA JUNG!!”
“y-yul?” jessica terhenti . baru kali ini ia melihat Yuri sangat marah
“aku KEHILANGAN satu bintangku!” marah Yuri tanpa ia sadar. Yah karena menurut Yuri mendapatkan sebuah bintang itu sangat susah. *bintang itu nilai yah*
“Y-yul mi-mian” bisik Jessica

Yuri memalingkan wajahnya tak mau menatap Jessica
“m-mian Yul…” ucap Jessica sebelum akhirnya berlari meninggalkan Yuri

Melihat punggung jessica yang hilang dibalik pembelokan, membuat Yuri merasa sedkit bersalah. Seharusnya ia tidak membentak gadis itu


“Sica”
“hiks..pergi Yul! Aku tak pantas didekatmu…”
“j-jangan begitu Sica”

Jessica tak mau menatap yuri . ia terus melemparkan pantangannya pada air mancur yang ada didepannya
“Sica.. aku minta maaf membentakmu..”
“…”
“Sica..?”
“ne Yul. Aku minta maaf juga. Aku bisa memberikan satu bintangku padamu kalau kau mau”

Yuri terseyum mengusap air mata Jessica dan kemudian mengecup bibir Jessica “Tak perlu.. sudah ayo pulang”
“Y-yul…” pipi gadis berumur 7 tahun itu tiba2 memerah

FLASHBACK END

“disini…”
“taman?”

Jessica mengajak Yuri duduk disbuah taman yang letaknya cukup dekat dengan sekolah tadi namun sangat tertutup. Dan sudah pasti tak ada seorangpun yang mengetahui ini. Karena tempat itu tidak terawat sama sekali

“dulu didepan sini aku suka menangis”
“kau cengeng..”
“ishh.. kalau aku menangis diluar, semuanya akan mengejekku”
“jadi air mancur ini yang melihatmu?”
“iya.. dan dia”
“dia? Siapa? Pacarmu?”

Jessica menghela nafas. Air matanya seakan mau jatuh lagi. ‘kau..kau Yul’ batinnya

“bukan.. tapi tidak lama lagi…”
“mmm”
“sudahlah! Kkaja kita kembali, sudah sore..”
“okkay”

***
Jessica POV

Sepulang dari sekolah tadi, aku segera memasuki kamarku. Meninggalkan Yuri yang tepat berada dibelkangku. Kudengar ia meneriaki namaku tapi tak ku hiraukan. Yang kubutuh saat ini adalah melepaskan semua air mataku yang seharian ini aku tahan.

“Sica!! Sica? Kau didalam?”
Itu suara Yuri.. aku tahu dia khawatir melihatku tiba2 berlari kekamar tanpa berbalik padanya
“Sica!! Jangan buat aku takut”
Suaranya makin meninggi

Aku tak kuasa membalasnya. Sakit sekali rasanya. Tidak adakah sedikit kenanganku yang tertinggal? Apa benar ia mencintaiku? Kenapa tak sedikitpun kenangan kita yang berbekas diotaknya? Bahkan ciuman pertama kami didepan air mancur itu .. ia sama sekali tidak mengingatnya!
Perlahan gedoran dan teriakan Yuri menghilang. Ia benar2 pergi. Bodoh aku …

***
Yuri pov

Ada apa dengan Sica? Kenapa ia menganggis? Apa aku menyakitinya? Seingatku tidak..
Aku hanya bertanya siapa? Apa pacarnya? Kenapa raut wajahnya langsung berubah?
Aneh..

tbc

——-

Mianhaeyo semakin membosankan m(__)m

Make You Remember me again Part 2

Yuri pov

Dasar yeoja aneh. Karenanya uang makan malamku selama seminggu hilang hanya untuk mencuci pakaiannya. Geezz

TENG TENG
“nuguseyoo?” sahut seseorang dari balik gerbang
“ahh.. Kwon Yuri imnida. Aku kesini ingin bertemu Jessica.. apa dia ada?”
“ohh Yuri oppa! Tunggu sebentar akan kubuka kan!”

Tak lama muncul seorang gadis kecil dihadapan ku. Dan mempersilahkanku masuk. Ah, ini gadis kecil yang bersama Jessica dulu
“sica eonnie sedang tidur. Tunggu yah”

Aku hanya mengangguk dan mencari kesibukan melihat sekeliling rumah Jessica. Cukup besar dan rapi. Aku mengitari ruang tamu dan keluarganya. Wow banyak sekali foto2 disni.. Aku merasa seprti di Museum keluarga saja kekeke…
Akhirnya aku terarik memperhatikan sebuah foto dengan frame sedang. Disana ada 2 orang, namja dan yeoja sedang duduk tersenyum. Sang namja memeluk erat yeoja disampingnya.

Author pov

Yuri memperhatikannya lekat2. Ia merasa tak asing. Yeoja itu pasti Jesica. Namun siapa namja itu? Kenapa begitu familiar? Yuri mulai merasa sakit disekitar kepalanya. Ia mengengam erat rambutnya berusaha menghilangkan sakitnya.

“Hei!”
Yuri buru2 meletakan frame itu dan berbalik mencari suara itu
“kau seperti maling saja hahah”
“err.. Ya! Aku kesini ingin mengembalikan ini..”

Yuri menyodorkan tas karton berwarna merah yang sedari tadi ia bawa ketangan Jessica
“okay.. biar kucek dulu”
“kau mencucinya ditempat yang kusuruhkan?”
“ne..ne.. dan aku meminta tanda tangannya”
“bagus.. oke.. sebagai ucapan terima kasih, aku mengajakmu makan malam.”
“huh?”
“ne.. wae? Tak senang?”
“a-ah anyio”
“oke.. i’ll be here in ten minutes”
“huh?”
“aku ada disni dalam sepuluh menit! Duh.. parah kau ini”
“aku kan nggak ngerti”

Sesuai janji Jessica, sepuluh menit kemudian dia kembali dengan pakaian yang simple. Hanya kaus putih dengan cardigan dan tak lupa jeans beserta sepatunya.
“kkaja”

***
Bebrapa menit kemudian mereka telah sampai disebuah kedai ramen.
Saat memasuki kedai itu lagi2 kepala Yuri bedenyut kecang. Ia melihat bayangan2 yang terus berputar dihadapannya . membuat ia sangat pusing.

“Yuri?”
“ne?”
“kau baik2 saja?
“err.. yeah”
Mereka memesannya dan tak lama pesanan mereka sampai.
Mereka makan dalam diam tak ada yang berani membuka pembicaraan.

“err gomawo jessica untuk makan malamnya”
“okay Yul..”
“Yul?” ulang Yuri heran
“ne waeyo?”
“an-akhh”
“Yul.. yul gwencana?”

Jessica memegang bahu Yuri berusaha menahan agar namja itu tidak jatuh.
“a-ah Nde.. hanya sedikit pusing. Entah mengapa akhir2 ini kepalaku sering pusing”
“ahh kau harus banyak istirahat Yul”
“ne..ne.. ah kurasa kita harus berpisah disini. Jarak rumahku sangat dekat dari sini. Tak apa jika kau pulang sendiri kan? Aku merasa sedikit tak enak badan”
“ne.. gwenchana. Tapi biar ku antar kau pulang. Kau terlihat lelah”
“okay”

Yuri dan jessica berjalan bersama keluar dari kedai itu . berjalan dalam diam. Yuri masih berusaha mencoba menahan rasa sakit yang terus menjalar dikepalanya.
“ gomawo Jessica..”
“ne Yul.. Ah ya, kau bisa memanggilku Sica, kalau kau mau”
“t-tentu Sica akkhh”
“Yul.. Yul?”
Jessica berusaha menahan Yuri lagi.

“maaf Yul” bisik jessica pelan dan ia menuntun Yuri untuk masuk kedalam rumahnya.
Jessica disambut oleh kedua adik Yuri. Mereka segera membawa Yuri menuju kamarnya dan mengistirahatkannya.
“cepat sembuh Yul.. aku merindukanmu” ucap Jessica mengecup puncak kepala Yuri.

“Jessica?” tanya halmoni yang merawat Yuri dari ia kecil. Ia amat terkejut melihat Jessica. Ia mengetahui hubungan mereka berdua
“ahh annyeong halmoni.. bagaimana kabar anda?”
“b-baik.. aku tak sangka akhirnya kau kembali. Namun…”
“aku tahu Halmoni.. Yuri.. ia tak ingat semuanya..”
“yah… sepeninggalanmu ia sedih.. tak mau makan selalu mengurung diri dikamar. Ia menjadi sering sakit dan berbulan2 kemudian aku mendapatkannya tak sadar dikamarnya. Setelah kubawa kerumah sakit dan ia sadar ia bertanya tentangmu.. namun ia tak ingat apapun tentangmu”
“hiks.. aku tahu halmoni. Maka dari itu, aku kesini mencoba mengembalikan ingatan Yuri.. maaf jika kepergianku begitu mendadak”
“ne.. halmoni akan membantumu juga.. ah itu tak apa”

***
Yuri pov

Suara ribut Sully membuatku terbangun dari mimpiku.
Arrghh..
Aku memengang kepalaku. Entah mengapa akhir2 kepalaku menjadi sering sakit. Apalagi jika bersama Jessica.
Ah ya, Jessica. Semalam dia mengantarku dan aku belum sempat mengucapkan terimakasih. Ah nanti saja..

“OPPA!!!”
“aishh aissh.. iya iya aku turun!”

“Yul bagaimana keadaanmu?”
“baik halmoni.”
Aku mengambil posisi duduk didepan sarapanku dan mulai melahapnya

“Yul, jika kau merasa sakit kau bisa beristirahat..”
“tenang halmoni aku baik2 saja.”
“okay..halmoni tak akan memaksa. Namun jangan terlalu kau memaksakan diri”
“ne halmoni”

Setelah beberapa percakapan ringan dengan Luna dan Sully aku memutuskan untuk bersiap pergi bekerja.

***
“annyeong Yul!”
“Jes-sica?”
“hei.. bukankah sudah kubilang panggil aku Sica?”
“a-ah yeah.. Sica”

Lagi2 kepalaku seperti akan meledak menngucapkan nama itu. Aku berusaha menahan berat tubuhku sendiri dengan berpegang pada ujung meja.

“Yul?”
“a-ah.. ne.. aku tak apa. Oh yeah, Gomawo semalam..”
“ah.. tak masalah”

Kami berdua hanya saling tatap tak ada percakapan. Aku hanya terus memperhatikan wajahnya yang sangat cantik.
Mengapa.. mengapa wajah ini begitu familiar denganku? Selalu jika aku memperhatikan wajahnya entah mengapa aku merasa sangat tenang dan damai. Mendengar suaranya memanggil namaku.. terasa sangat berbeda dengan orang lain. Sangat hangat. Dan aku rasa aku sangat merindukan suaranya. Tapi mengapa aku tak mengenalnya? Aku baru saja mengenalnya kemaren. Namun aku merasa sangat dekat dengannya.

Aakkhh..
Ayolah mengapa kepalaku lagi2 berdenyut keras.

“ehem.. Yul?”
“akhh Taeng?”
“kau baik2 saja Yul? Kau sedikit pucat pagi ini”
“ahh Gwenchana.. ada apa Taeng?”
“err.. kurasa tidak jadi”
“wae Taeng? Katakan saja”

Taeng terlihat diam sejenak dan bertukar pandang dengan Jessica. Mengepa mereka selalu melakukan kontak mata didepanku! Dan entah mengapa ada sakit yang menjalar disekitar dadaku

“err.. kau tahukan cafe cabangku di Busan?”
“ne..”
“emm.. aku ingin kau menghandle disana untuk sementara.”
“aku?”
“yeah.. bisa kan Yul?”
“kau tak salah Taeng?”

Aku memegang pundaknya ,terlalu senang. Akhirnya secara tidak langsung aku dapat ke Busan tempat aku dilahirkan. Yah yang kudengar dari Halmoni

“yeah.. aku percaya padamu Yul. Kita juga sudah bersahabat sangat lama. Jadi sudah kuanggap seperti dongsaengku sendiri”
“GOMAPTA TAENG!!”
Aku terlalu senang dan memeluknya erat

Taeyeon POV

Sigh.. Kurasa Jessica benar2 gila. Bukan aku keberatan jika Yuri menngurus cabangku, tapi aku khawatir dengan keadaan yuri. Aku takut jika ia terlalu memaksa mengingatnya yang ada sistem ingatan Yuri makin terganggu dan mungkn saja ia bisa lupa semuanya

“gomawo taeng” jessica mengedipkan sebelah matanya padaku dan berlalu dihadapanku

Aku menahan pergelangan tangannya

“aku tak akan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada Yuri”
Dia tak menjawab hanya tersenyum padaku.
Good Jessica Jung!

tbc

With You Part 3

TAENY

Tiffany pov
Aku masih menunggu taeyeon sadar. Namja cute ini belum2 juga sadar sejak semalam. Aku terus menjaganya dan aku belum tidur sama sekali.
Yang kulakukan semalam hanya menangis.. menanggis dan menanggis. Entah karena kedaan taeyeon maupun .. yuri. Yah aku masih merasa sangat bersalah. Tapi kurasa ini ah yang terbaik. Aku yakn yeoja bernama Jessica itu pasti lebih baik dariku. Aku juga sangat beruntung memiki tayeon saat ini. Mengingat ia yang menyelamatkan waktu itu

Flashback
Malam ini aku lembur. Seperti biasa jika tak ada pengunjung aku pasti duduk di dekat dapur. Saat aku duduk sendirian. Entah mengapa pikiranku melayang pada Yuri. Namjachinguku yang sangat aku sayang. Tapi apadaya.. esok ia tidak akan menjadi milikku lagi.. aku harus .. aku harus merelakannya
“hiks..” aku terisak.. dan lama kelamaan aku menanggis dengan kencang. Tak peduli apa yang akan terjadi.. biar saja aku seperti ini.. aku juga tak peduli jika managerku datang dan memecatku. Yang bisa kulakukan saat ini hanya menanggis

Cleek

Kudengar disampingku sebuah pintu terbuka dan terdengar suara langkah seseorang. Aku buru2 bangkit dan membungkukan badanku. Pasti manager.

“hei.. aku bukan manager..” ucap orang itu. Aku kenal suaranya. Aku mengangkat wajahku menatapnya. Wajah imut ini
siapa lagi yang punya kalau bukan Kim Taeyeon. Aku buru2 menghapus air mataku

“t-tapi anda kan yang memiliki cafe ini. Jadi aku wajib memberikan salam..” jelasku
“kau pelayan baru?”
“ne..”
“oke.. karena kau baru akan aku jelaskan. Aku memang pemilik cafe ini. Tapi aku tidak suka.. ah ania.. aku merasa tak nyaman jika orang terlalu kaku dan formal padaku. Jadi.. tidak usah seformal itu ya fanny-ya” jelas taeyeon menatapku lembut
“d-dari mana anda tau namaku?”
“aku kan pemilik cafe ini… masa namamu saja aku tak tahu”
Kami berdua saling tersenyum. Dan mulai saat itu kami dekat.

Flashback end

“fanny?” taeyeon mulai membuka matanya
“taetae? Kau sudah bangun?”
Taeyeon tersenyum menatap tiffany yang terus menanggis
“maaf taetae.. karenaku kau begini..”
“annio.. bukan salah mu.. ini salah kita bersama.. dan kurasa ini memang yang terbaik..”
“t-tapi”
“sshh… gwenchana. Biar aku minta maaf dan memberi penjelasan pada yuri nanti..”
“err.. tae, kurasa kau juga harus berterima kasih…”
“eumm?”
“Yuri mengirim mobil ambulans untuk mengantarkanmu kesini..”
“mwo?! Setelah memukulku hingga aku hampir mati.. ia mengirimku kesini? Dasar yuri…”
“ne.. namja yang sangat baik…”

Taeyeon terdiam memeluk Tiffany yang masih terus saja terisak
“kau menyesal meninggalkan Yuri?” tanya Taeyeon
Tiffany buru2 melepas pelukannya
“bicara apa kau tae.. “
“yah.. aku hanya bertanya..”
“aku hanya merasa tidak enak padanyaa”
Taeyeon mengangguk dan kembali memeluk Tiffany.
“tenanglah” bisik Taeyeon


Setelah beberapa hari .. Taeyeon kembali ke apartementnya. Taeyeon masih merasa kurang enak badan jadi ia memutuskan beristirahat dikamarnya selagi Tiffany mencari makan malam untuk mereka berdua
TING TING
Baru saja Taeyeon hendak menutup matanya seseorang memncet bell nya.
“y-yul?” kaget Taeyeon begitu melihat siapa dihadapannya sekarang
“uh.. hai Taeng..” balas Yuri dingin
Sedikit kelegaan dihati Taeyeon karena Yuri masih memanggil nicknamenya
“a-ada apa?” tanya Taeyeon sedkit takut
“boleh aku masuk? Ada yang mau aku bicarakan…”
“t-tentu…”

Mereka berdua duduk di ruang TV
“bagaimana keadaan mu?” tanya Yuri memulai
“b-baik.. Gomawo Yul sudah menyelamatkanku.. aku tak tahu bagaimana kalau kau tidak mengirim mobil ambulans itu”
“hmm.. tidak usah bahas soal itu” datar Yuri dingin

Taeyeon mengangguk pelan. Keringat mulai mengucur dari balik perban kepalanya
“aku kesini ingin menyelesaikan segalanya…” kata Yuri seraya meletakan tanganya dibahu Taeyeon
“Yul.. aku siap kau pukuli hingga aku mati. Tapi.. kumohon. Ijinkan aku bersama Tiffany. Aku janji .. aku tidak akan membuatnya sedih. Sama seperti kau menjaganya dulu.. Kumohon” ucap Taeyeon berlutut dihadapan Yuri.

Yuri kaget .. Ia tak pernah melihat seorang Taeyeon yang sangat keras kepala berlutut dengan air mata yang terus jatuh
“Taeng.. kau tak perlu melakukan ini…”
Kni giliran Taeyeon yang kaget.. yuri berlutut mensejajarkan tinggi mereka
“kau sahabatku Taeng.. akann ku lakukan apapun itu.”
“Y-yul..”
“ne taeng.. lakukan sesuka mu.”
Yuri memeluk Taeyeon dalam. Pelukan sahabat mereka. Dan kemudian Yuri beranjak

“Yul?”
“b-bagaimana dengan mu?”
Yuri tidak menjwab untuk beberapa saat. Ia sibuk mengatur nafasnya yang terus memburu dari tadi
“aku rasa.. aku mulai bisa menerima Jessica..” Yuri tersenyum kearah Taeyeon
“dia yang terbaik Yul”
Yuri hanya tersenyum dan kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Taeyeon yang terdiam dilantai menatap Yuri yang kini sudah menghilang dibalik pintunya.


YULSIC

Yuri pulang dengan keadaan yang kembali acak-acakan. Mabuk, berjalan sempoyongan.
Ia masih bingung dengan keputusannya. Ia masih terus bertanya ‘apa aku benar melepas Tiffany?’

“aku pulang..” datar Yuri
Jessica yang sedang duduk membaca majalah mengangat kepalanya menatap Yuri yang acak-acakan itu. Segera Jessica melempar sembarang majalah yang ia baca tadi dan membantu Yuri berjalan menuju kamarnya.
Yuri berbaring dengan mata setengah terbuka. Dan ia terus2an berguman

“tiff!! Tiff!! Kau jahat!!…” guman Yuri terus menerus dari ia memasuki rumahnya
Jessica sedikit merasa sakit didadanya ketika mendengar nama Tiffany. Jadi ia simpulkan Yuri sedang ada masalah dengan Tiffany

“Yul.. kau mabuk!” bentak Jessica berharap Yuri segera sadar. Ia benci melihat Yuri yang mabuk seperti ini.
“err… sica-ya?” tanya Yuri berusaha membuka matanya
“ ne Yul. Ini aku! Berhentilah mabuk-mabukan!” marah Jessica lagi. Ia hanya sangat khawatir melihat keadaan Yuri yang seperti ini
“huh? Apa masalahmu Mrs.Kwon?” tanya Yuri menyeringai
Sejenak pipi Jessica memerah karena baru kali ini Yuri memanggilnya ‘Mrs.Kwon’
“aku benci melihat pemabuk!” tukas Jessica cepat
“aku bukan pemabuk! Hiks… hikss.. aku bukan pemabuk!! Hiks” tiba2 Yuri terisak

Jessica makin tak tega melihat keadaan Yuri. Ia memberanikan dirinya mengusap air mata Yuri
“okay..okay. kau bukan pemabuk” pasrah Jessica. Karena percuma berbicara pada pemabuk seprti Yuri
Tanggisan Yuri berhenti. Yuri tertidur dengan tenang.

Jessica beranjak dari sisi Yuri. Mengambil beberapa pakain kering untuk Yuri. Dengan hati2 ia membuka kemeja Yuri.
“woww” guman Jessica pelan. Melihat dada dan abs Yuri yang kecoklatan dan mengkilap akibat keringat
‘ah apa yang kupikirkan!’ pikir jessica

Ini sudah kali kedua Jessica menggantikan baju Yuri. Namun entah mengapa kali ini otak mesumnya berjalan.
Dengan cepat ia membuka kemeja Yuri dan memasangnya dengan baju kering tadi
“ungghh”
Karena gerakan Jessica yang terlalu cepat saat membuka celana Yuri. Tak segaja telapak tangan Jessica mengenai milik Yuri. Alhasil Yuri mendesah
Jessica sangat takut melihat Yuri membuka matanya

“uhh.. sica?” panggil Yuri
“n-ne? Maaf Yul.. aku hanya mengganti pakaianmu” dengan cepat Jessica menaikan celana Yuri

Yuri menatap tajam jessica dengan pandangan amat mesum
‘mati aku!’ batin jessica
“aku kekamarku Yul..” dengan cepat Jessica beranjak dari kasur Yuri

Namun Yuri menahan pinggangnya hingga ia terjatuh tepat diatas Yuri. Tanpa membuang waktu Yuri melumat habis bibir Jessica. Jessica tidak meresponya. Ia hanya meronta2 melepaskan pelukan Yuri
“YURI!! YURI LEPAS!” triak Jessica memukul2 kepala Yuri

“arrggh!!” triak Yuri merasa kesakitan dikepalnya
Jessica buru2 bangkit dan menahan air matanya. Ia tak sangka Yuri akan seperti itu
“KENAPA JESSICA!!” triak Yuri penuh amara
“KAU MABUK YUL!! Aku… aku JUNG JESSICA!! Bukan Tiffany!!!”
“aku tahu!! Siapa bilang aku tidak bisa membedakan kalian berdua! Gadis kurang ajar itu!!”
Yuri kembali menarik Jessica dan menyiumnya ganas. Jessica masih tidak mau membalas dan berusaha lepas dari cengkraman Yuri
“AKU TIDAK MAU MENJADI PELAMPIASANMU YUL!!”
Bentak jessica dengan air mata yang terus mengalir. Ia takut, jika ia melakukannya.. mungkin saja ini hanya karena emosi sesaat Yuri. Ia takut jika ini terlalu jauh

Yuri tidak menjawab. Ia hanya terus melumat bibir jessica yang terkunci rapat
Karena tak kunjung dibuka jessica, Yuri meremas kuat dada jessica sehingga ia membuka mulutnya dan segera Yuri memasukan lidanya
“arrghh… Yul..Yul.. hentikan.. kumohon!” ringgis jessica
“ummm..”

Yuri tidak menjwab. Ia sibuk melilitkan lidahnya dengan milik Jessica.
Air mata jessica terus mengalir hingga mengenai pipi Yuri. Merasa kan air mata jessica, perlahan kuluman Yuri melembut. Tangannya juga membelai pelan pinggang Jessica
Air mata jessica berhenti. Yah.. bagaimanapun nafsu jessica akhirnya bangkit juga.

tbc

Make You Remember me again Part 1

Yuri pov
“Yul!! Tolong buang sampah ini!” teriak sahabat sekaligus bosku
“ne taeng!!” balasku
Hai.. kwon Yuri imnida. Aku anak ganteng dari keluarga Kwon. Keluarga yang entah asal usulnya darimana.. yang pasti kata halmoni yang merawatku margaku adalah Kwon. Sampai aku berumur 22 tahun ini aku sama sekali tidak mengetahui dimana kedua orangtuaku. Aku hanya dibesarkan oleh seorang nenek tua yang lebih akrab aku sapa Halmonie. Bahkan halmoni bukanlah nenek kandungku. Sepertinya aku benar2 seorang diri dibumi ini.
Okay back the topic. Seperti yang sudah kukatakan aku tinggal bersama Halmoni dan 2 orang cucu halmoni lainnya.. Sully dan Luna. Aku sudah menganggap mereka sebagai adik kandung ku sendiri.
“Ya Yul.. cepat sini.. layani meja no 9 itu” perintah Soo
“ne..ne.. dasar tiang” gumanku menarik buku menu dan berjalan santai menuju tempat yang ditunjuk si tiang itu
“annyeonghaseo.. ada yang bisa dibantu” tanyaku ramah pada pelanggan didepan ini
“eum.. aku mau milk shake” ujar yeoja itu
“ok-kay..sa..” belum selesai aku mencatatnya yeoja blonde dihadapanku memotongnya cepat tanpa mengalihkan pandangannya dari buku menu dihadapannya
“ahh anio! Tak boleh..” sahut yeoja blonde disampingnya
“ hfft.. kalau begitu cappucino”
“itu juga tidak boleh”
Baru saja aku menulisnya ia memotong lagi.. jadilah buku kecilku penuh dengan coretan

“eonnie!!!” akhirnya gadis kecil itu berteriak kesal seraya memukul buku menu itu dihadapan yeoja blonde itu. Haduuhh..
“Krys.. semua itu tidak bagus.. arraseo” jawabnya dingin
Ia meletakan buku menunya dan beralih menatapku.
Woow cantik.. namun sangat dingin
“2 ginger tea dan 2 cake” pesannya
“o-okay.. 2 ginger tea dan 2 cake..” ulangku ia hanya mengangguk dan kemudian mencari kesibukan lain. Sementara gadis kecil itu hanya menatap kesal kearah luar jendela
Tak lama aku kembali dngan nampan berisi pesanan yeoja itu
“ini dia.. selamat menikmati” bungkukku dan kemudian berlalu

few minutes later

“KYAAAAA”
Pekerjaanku terhenti karena mendengar jeritan itu. Keras sekali. Aku buru2 menuju asal suara itu dan ternyata berasal dari yeoja dingin itu
“ada apa nona?” tanyaku
“kau tak lihat huh?!” ia menunjuk kearah pakaiannya yang memang sedikit basah
Ku putuskan mengambil tisseu didepannya dan mengelap bagian bawah bajunya yang basah
“KYAA!!”
#Plaakkkk
Auuu!!!
“Kau mau memperkosaku huh!! Dasar namja mesum!”
“ya agasshi!! Bisakah kau tidak berteriak ditelingaku?!!”
“YA!! Jangan mengalihkan pembicaraan!!”
“okay okay.. aku minta maaf!”
“TIDAK! MANA MANAGER MU!!”
Yeoja dingin ini berisik sekali. Aku jamin sehabis ini sipendek itu pasti memotong gajiku lagi..

“ada apa ini Yu.. Jessica?” ucapan Taeng terhenti ketika melihat yeoja amat dingin itu
“oh.. ha-hai taeng..” balas Yeoja dingin itu pada taeng dngan ekspresi wajah yang cukup aneh
“Jess jangan bilang ini semua bagian dari re…eummmpff”
Perkataan Taeng terhenti karena yeoja dingin bernama Jessica itu menyumpal mulut taeng dengan tisseu yang tadi kupakai
“uhh.. “ aku berguman pelan berharap mereka sadar keberadaanku disini
Taeng menatap ku dan jesica bergantian. Kemudian entah mengapa aku rasa ada kontak mata antara Jessica dan Taeng. Namun aku tak tahu pasti maksudnya
Taeng kemudian membuang tisseu itu dan memperbaiki letak kacamatanya
“ya Kwon Yul.. apa yang terjadi?” tanya taeng menatapku
“taeng.. lihat pelayanmu..ia mau memperkosaku!!”
“enggak papa kan?” jawab taeng bego
PLAAKKKK
Jessica mendaratkan satu pukulan diatas kepala taeng. Yeoja ini ringan tangan yah -__-
“okay..okay! jadi aku harus bagai….”
“tanggung jawab” potong jessica cepat
“HUH? Aku belum melakukan apa2 denganmu agasshi.. dan tak mungkin kau hamil hanya karena aku menyentuh perutmu..”
Plakkkkk
Auuhh ! apa ku bilang tangan yeoja ini ringan sekali
“tidak bodoh! Aku mau kau membersihkannya”
“bersihkan? Bukankah sudah tadi?”
“bukan dengan cara itu!”
“lalu?”
“cuci pakaian ini!”
“huh?”
Dasar yeoja aneh
“iya..ini baju mahal.. jadi jangan berpikir untuk mencucinya secara manual! Pergi laundry sana!”
“maaf agasshi.. setelah saya pikir ini bukan kesalahan saya. Anda sendiri yang menumpahkannya kan?” ucapku mencari pembelaan
“memang ini salahku.. tapi secara tak langsung ini salahmu!! Karena kau mengelapnya dengan tissue itu.. lihat pakaiannya menjadi rusak! Noda juga makin membesar!!”
“tapi..”
“CUKUP!! Yul.. turuti saja.. atau kau kupecat”
Akhirnya Taeng yang sedari tadi hanya diam cengo melihat kami bertindak juga. Tapi issh sangat diluar harapan!
“okay!! Mana bajunya!” kesalku menyodorkan tanganku dihadapannya
“kau gila menyuruh yeoja membuka pakaiannya disini?”
“aihh.. agasshi tolonglah aku ingin semua ini selesai!”
“okay..okay. jess ayo keruanganku mungkin disana kau bisa berganti pakain”
Bagus taeng.. kali ini kau cukup membantuku!

Jessica pov
Haha.. aku sukses mengerjai seorang kwon Yuri!
Thanks for taeng.. dia mau membantu.
Jangan heran mendengarku.. aku Jessica Jung sangat mencintai Kwon Yuri.
Mengapa aku bersikap demikian? Yah.. terdengar sadis.. namun aku akan mengatakannya. Yuri mengalami insiden kecelakaan saat kami masih kecil tepatnya sebelum aku mengenalnya. Ia mengalami anmesia. Kata dokter itu tidak permanen. Tapi hingga saat ini ia belum juga mengingatnya. Mengingat keluarganya ataupun saudaranya. Aku bertemu dengannya saat kami bersekolah di sekolah dasar. Aku dan dia sangat dekat bahkan bisa dibilang lebih dari seorang sahabat. Akhirnya kami memutuskan menjalani hubungan. Walau umur kami baru menginjak 10 tahun.. tapi kami bisa menjalaninya.
Hingga akhirnya baru 3 bulan kami menjalani hubungan, appaku memaksa aku untuk bersekolah di Singapore. Aku masih kecil.. belum bisa berbuat apa2.. aku hanya menurutinya. Dan aku berjanji pada Yuri bahwa aku akan kembali.
Tahun demi tahun terlewati.. aku sama sekali tidak dapat menghubungi Yuri. Disamping yuri yang tak memiliki alat komunikasi sama sekali dan kehidupanku yang super sibuk aku tak bisa berkomunikasi dengannya hingga aku kehilangan beritanya sama sekali.
Suatu hari aku bertemu Taeng di Singapore.. semenjak dia adalah sahabat baikku setelah Yuri kami bercerita banayk. Akhirnya aku tahu kalau keadaan Yuri tidak dalam keadaan baik. Sepeningalanku Yuri menjadi sering sakit dan puncaknya ia dirawat seminggu dirumah sakit. Dokter mengatakan ini mungkin efek dari kecelakaan yang ia alami.
Seminggu kemudian Yuri bangun dari tidurnya dan membuat semua orang terkejut dengan pertanyaan nya.
“Siapa Sica? Mengapa ia selalu dalam mimpiku?”
Taeng terkejut dan mencoba menjelaskan siapa Sica itu. Namun Yuri sama sekali tidak mengingatnya. Saat dimintai keterangan dari dokter, beliau mengatakan ini efek dari kecelakaan yang ia alami.
Hfft.. Kini aku kembali dan benar.. Ia tak mengingatku sama sekali. Jadi kuputuskan untuk membuatnya memulai dari awal dan berharap perlahan ia mengingatku.
Aku berkonsultasi dnegan beberapa pakar di Singapore mengenai penyakit ini. Dan beberapa dari mereka menyaranku untuk membangun memori yang pernah kami lakukan bersama. So, ku putuskan bertingkah dingin seperti tadi, karena begitulah pertama kalinya aku bertemu dengannya.

Flashback
Yeoja kecil dengan boneka barbie ditangannya itu sedang melahap eskrimnya. Hingga ia tak sadar ada sebuah bola yang mengenainya
PLLUUKK
“KYAAAAAAAAAAAAAA”
“errr Mianhaeyo.”
BUKKK
“arr.. kenapa menendangku !!”
“kau tak lihat bajuku wuaahhhhhh”
“ssh..shh mianhaeyo.. sini kubersihkan..”
Namja kecil itu mengambil saputangan Mickeynya dan mengelap baju gadis itu
BUKKKK
“arrr!! Ya! Mengapa menendangku lagi?“
“wuaahhh!!!! Kulapor Eomma kau!!”
“eitss? Aku salah apa? Kalau karena esmu.. Mianhaeyoo”
“anyia!! Kau memegang2 dadaku!!
“huh?”
“eomma bilang tak ada boleh namja yang memegang dadaku!! Wuaahhh!!”
“aisshh.. ssh..sshh.. okeoke Mianhaeyo”
“ANDWE! KULAPOR KAU”
Yeoja itu melempar esnya diwajah namja itu dan berjalan santai meninggalkan namja itu dengan wajah yang penuh dengan es
“err.. yeoja aneh” guman namja itu membersihkan wajahnya begitu ia sadar yeoja itu membawa saputangannya “err. Dia mengambilnya”
Flashback end

Author pov
“kau masih menyimpannya?”
Tiba2 taeng masuk dan membuyarkan lamunan Jessica dari masa kecilnya
Jessica tersenyum danmengusap pelan benda yang ia pegang itu
“tak mungkin aku membuang ini… aku selalu memembawanya kemanapun”
“sepertinya Mickey Mouse itu snagat berharga”
“tentu.. ah ya.. jangan berani2 kau memecat atau meomotong gajinya Taeng.. kalau kau masih ingin hidup..”
“ne. Ne.. oh gosh kenapa disini dingin sekali..”
“kekek.. ok.. jaljayo taeng”
“ne icy..!”

tbc

With You Part 2

Bermingu2 sudah berlalu… dan aku masih saja hidup seperti ini.. memiliki 2 yeoja.
Aku jadi merasa sedkit tidak enak pada jessica. Aku terlihat seperti bad husband di hadapannya. Ia tidak pernah sedikitpun mengeluh atau marah ketika aku jalan bersama tiffany. Atau bahkan membatalkan janjiku dengannya hanya untuk bertemu tiffany. Ia hanya selalu berkata ‘gwenchana yul’ .. tapi aku tahu dibalik itu semua ia pasti kecewa. Ah.. bodohnya aku!
Ting tong
Aku memencet bel apartement tiffany.. rencanannya hari ini aku memberikan kejutan untuknya.. karena ini hari anniversery kita yang ke4 ..
Ting tong
Lagi2 aku memncetnya.. tidak biasanya ia lama membukanya.. apa ia sedang diluar?
Tak lama ia membuka pintunya.
“op-ppa?”
“yes tiff..”
Entah perasaanku atau apa… ia terlihat sedikit gugup
“wae tiff? Kau sakit?” tanyaku dan ia terlihat semakin gugup
“a-nnio”
“jeongmal? Ayo kita masuk. Oppa akn merawatmu”
“ta.. tapi”
Aku tak memperdulikan perkataannya dan langsung menariknya masuk kedalam. Aku endudukannya disofa dan beranjak kedapur untuk membuatkan teh hangat.
Namun terkejut sangat ketika melihat seseorang berada didapur
“taeng? Sedangg apa?” tanyaku heran melihat taeng sahabatku sedang mengaduk2 isi panci
“uu.. yul” taeyeon tergagap melihat ku

Author pov
Taeyeon yang sedang asik mengaduk2 isi panci sambil sesekali mencicipnya terpaksa terhenti mendadak mendengar suara yuri..keringan mulai mengucur tapi dia berusaha mengontrolnya
“taeng… bisa kau jelaskan mengapa kau disini?” tanya yuri dengan menahan amarah
“uhh,,” taeyeon masih diam berusaha mencari kata2 yang tepat
Yuri mulai menghampiri taeyeon dan menatapnya tajam
Ia hampir saja melayangkan pukulan kalau tidak tiffany datang
“oppa! Hentikan”
Yuri tersentak dan ia menatap tiffany yang sedang menitikan air mata
“tiff.. bisa kau jelaskan?” nada yuri melunak
“…”
“tiff,,,” yuri masih berusaha melunakan nadanya
“,,,”
“TIFF!!” bentak yuri akhirnya
“hentikan yul!! Biar aku jelaskan!” triak taeyeon tidak tahan melihat tiffany diperlakuakan seperti itu oleh yuri’
Yui menataap balik taeyeon yang berusaha untuk tetap tenang. Ia tahu biar bagaimanapun ia berada diposisi yang salah. Dan ia juga tahu bagaiana seornag kwon yuri yang sedang marah
“aku.. aku dan tiffany memliliki hubungan..” datar taeyeon
Tiffany hanya mengigit bibir nya berusaha menahan air mata.
Yuri yang tidak percaya akan pernyataan taeyeon berbalik menemui tiffany..
“tiff ni tidak benar kan?!” yuri berusaha meminta penjelasan tiffany..
“yul!! Biar aku yang menjelaskan!” teriak taeyeon
Yuri yang mulai geram hanya bisa menahannya dengan memeluk tiffany
“tiff… ini bohongkan?” air mata yuri hampir saja jatuh. Ia makin mengeratkan pelukannya. Dan itu berhsil membuat tiffany menanggis keras
Taeyeon yang tdak terima melihat adegan itu segera menghentikannya
“apa2an kau kim taeyeon!!” bentak yuri
“bukankah sudah aku katakan !! aku memliliki hubungan dengannya!! Aku sekarang … namjachingunya!”
“mwooo?” yuri memirigkan kepalanya menatap Taeyeon
Tanpa babibu yuri menghujam taeyeon dengan pukulan. Taeyeon yang bagaimana pun seorang lelaki tidak mau ditindas oleh yuri membalasnya.. alhasil mereka berkelahi
Tiffany terus2san menangis berusaha melepaskan mereka berdua
“KIM TAEYEON!!! KWON YURI HENTIKAN!!” triak tiffany akhirnya
Yuri dan taeyeon terlihat sangat parah.. mata kanan yuri lebam.. ada darah keluar dari sudut bibirnya.. taeyeon tak kalah parah.. mata nya lebam bibir nya dan pipinya ikut lebam
Mereka bertiga saling tatap hingga akhirnya
“UHUKKKK”
Taeyeon terkulai lemas dilantai dengan darah segar mengucur dari mulutnya
“taeyeon!!” triak tiffany menghampiri taeyeon yang masih setenngah sadar
“yul… ku.. mo..hon.. ijin kan aku menjaga fanny…” ucap taeyeon dengan nafas terengah
“taeng,,, taeng.. hentikan kau sangat lemah” kata tiffany dengan air mata
Yuri hanya menatap datar taeyeon yang berada dibawahnya.. amarahnya mulai mereda melihat taeyeon yang sudah terkulai lemas dibawahnya
“gamsahamnida taeyeon-sshi dan tiffanny-sshi!!” kata yuri datar meninggalkan mereka berdua
Taeyeon hanya bisa menatap yuri yang makin menjauh dan tiffany yang terus mendekap tayeon. Yuri sangat bingung dengan yang apa harus ia lakukan.

Yuri keluar dari apartemnt tiffany dengan hati yang sangat hancur.. entah bagaimana lagi mau mendeskripsikannya.. ini sangat hancur lebih hancur dari pecahan kaca2
Ia berjalan gontai menuju mobilnya. Ia duduk dikursi kemudi. Berusaha menenangkan dirinya. Berusaha mengingat apa saja yang ia sudah perbuat. Dan ia harap itu semua hanya mimpi
“seoul hospital?”
“…”
“tolong 1 unit mobil ambulans didaerah myundoong.. apartement no 22.. segera”
Tiit
Yuri menghela nafas.. kim taeyeon sahabat dari kecilnya. Ia tidak pernah menyakiti apalagi memukul sahabatnya itu. Melihat taeyeon yang hampir saja mengerang nyawa.. membuat rasa ibanya muncul. Ia sadar ini bukan salah taeyeon
“aku tidak akan memaafkanmu tiffany hwang!” Guman yuri melajukan mobilnya
Baru beberapa meter… sialnya mobil yuri berhenti.. ternyata bensin habis..
Cuaca mulai mendung.. yuri segera keluar dari mobilnya dan berlari menerobos hujan.
Dan entah sial apa lagi yuri… kenangannya bersama tiffany terulang seperi kaset yang terputar berulang kali
Ia mulai merasakan matanya memanas.. kali ini ia biarkan airmatanya lepas.. selagi dibawah hujan tak akan ada yang menyadarinya
Laju jalannya kian melemah.. ia rasa tetesan hujan itu adalah beban hidupnya yang tersu menghujamnya hingga ia tak mampu berjalan..
Pandengannya mulai mengabur. Hanya ada satu pandangan yang ia lihat.. syukurlah itu bangunan apartenentnya.
Yuri berjlan gontai menuju apartementnya yang berada dilantai 7..

Jessica pov
Hujan! Entah mengapa perassnku tak enak.. hari ini yul dan tiff mengadakan aniversry ereka yang ke4.. pasti mereka sedang senang2 maen hujan .. hufft dada ini sngt sakt jika harus membiarkan yuri pergi. Padahal hari ini aku ingin memasakan sesuatu buat yul..
\BRKKKK
Aku tersentak kaget melihat yuri pulang dengan kadaan basah kuyup.. mata sembab.. ada beberapa luka lebam.. apa yang terjadi!!
“yul?” tanyaku
Ia tiba2 saja jatuh dalam pelukanku.. dan ia terisak
Ku usap pelan punggungnya .. iskannya berhenti,, dan setelah kutatap ia pingsan..
Dengan susahpayah aku membawnya keruangnya dan menidurkanya
Kugantikan pakaianya dan menyelimutinya.
“yul… apa yang terjadi?” aku mulai menitikan air mata takut seseuatu yang buruk terjadi.. aku sangat mencintainya

Author pov
Jessica dengan gentle nya merawat yuri. Ia sangat takut jika terjadi hal buruk pada orang yang dia mulai cintai itu..
Ia meletakan handuk yang sudah dia basahi tadi di kening yuri. Berharap panasnya segera turun. Ia juga kemudian mengambil handuk basah lainnya untuk menurunkan lebam di mata dan bibir yuri
“unggh” tidur yuri sedikit terganggu krna sentuhan jessica. Namun itu kembali hilang. Akhirnya dengan sangat perlahan jessica mulai membersihkan wajah yuri
“tampan…” guman jessica
Ia menatap terus wajah yuri hingga ia tak ssadar ia terlelap disamping yuri..

“unggh..” erangan yuri menggema diruangnya.
Ia berusaha bangkit namun tertahan karena kepalanya sangat sakit. Akhirnya ia hanya bisa pasrah dan melihat selilingnya. Ia sangat terkejut melihat jessica terlelap disampingnya dan memeluknya erat.
Yuri mencoba mengingat apa yang telah terjadi dengannya semalam.
Ia tersenyum miris mengigatnya.
Ia menatap jessica yang terlelap disampingnya.. yuri ingat betul bagaimana wajah khawatir jessica ketika melihat keadaanya semalam.
“engghh” jessica sedkit menguatkan pelukannya pada yuri dan itu membuat yuri makin tersenyum
‘apa aku mlai menyukainya?’ guman yuri
“uhh.. yul? Kau sudah bangun? … maaf” jessica buru2 bangkit dari samping yuri dan melepas pelukannya
“tidak apa.. errr.. bisa kau memlukku lagi? Aku merasa sedkit dingin disini” pinta yuri. Yuri memang merasa sedikit dingin.
Dengan tatapan aneh jessica menuruti permintaanya. Ia memluk yuri sangat erat hingga kepalanya melekat di dada yuri. ‘jantungnya berdekat keras sekali’ batin jessica ‘apa mungkin?’
“tapi badanmu panas yul…” kata jessica disela2 pelukannya
“ aku kedinginan..” ucap yuri dan membalas pelukan jessica
Jessica terdiam. Mereka berdua terdiam. Yuri dapat merasakan jantungnya terus memacu dengan cepat.. sangat cepat. Ia yakin jessica bisa merasakannya
“emm.. yul. Aku rasa kau perlu meminum obatmu..” kata jessica buru2 sebelum wajahnya makin memerah dan jantungnya yang berdekat tak karuan
Yuri mengangguk dan melepaskan pelukannya. Jessica berjalan keluar dan tak lama ia kembali dengan bebrapa obat dan segelas air putih
Ia membantu yuri duduk dan memberikan obat tersebut dimulut yuri.
“gomawo sica”
“ne.. mianhae yul.. aku tak tahu bagaimana merawat mu..” jessica menundukan wajahnya. Namun yuri mengangkatnya dan menatapnya lembut.
“Ini lebih dari cukup” ucapnya mengecup kening jessica
‘apa mungkin aku benar2 mencintainya? Tapi aku takut ini hanya perasaan sesaat karena Tiffany telah mengkhianatiku’ batin Yuri

tbc

With You Part 1

Jessica pov
Tit..tit.
“yoboseyo?”
“….”
“ah ne appa.. ini aku .. waeyo?”
“…”
“MWOO?”
“but…”
“..”
“a-araseo…”

Dasar appa! Apa dia gila rela ‘menjualku’ demi keberhasilan perusahaan dan janji bodoh temannya?
ini benar2 gila…
“aku pulang!” teriakku ketus
“sini kau jung sooyeon!” triak appa dengan ice glarenya. Pantas saja ali dijuluki ice princess… appaku seperti ini -__-
“appa! Katakan semua yang tadi kau ucapkan B O H O N G! “ kataku to the point
“tidak bisa jung sooyeon… appa sudah berjanji sejak lama akan menikahkanmu dengan anak teman appa!!”
“tapi aku tidak mau appaa!!” bantahku dengan air mata yang hampir mengalir
“kenapa tidak? Kau belum mempunyai namjachingu kan?” tanya appa yang berhasil membuatku diam tak bisa membanta. Memang benar… aku belum punya siapa2.. tapi aku tetap tidak mau
“jangan jadikan itu alasan appa!!!” bantahku lagi
“jangan cari alasan jung sooyeon!!” bantah appa juga
Aissshh.. susah sekali berkelahi dengan king of ice ini…
“pokoknya besok kau akan bertemu calon suamimu! Titik!” kata appa seraya berlalu kekamarnya
“ARRRHHH!!!” triakku

Yuri pov
“ohh man! Kwon yul!! What’s going now?” teriak namja pendek disampingku
“tumben kau berbahasa inggris? Belajar dimana? Haha ohh ya.. taeng.. appa ku sudah gila..” keluhku pada sahabatku ini
“haha anu.. aku kan udah belajar haha!! mwo? Anak macam apa kau ini?!” kata taeng seraya menjitakku
“auu kim taeyeon!!” balasku
“ahaha.. so what’s your problem?”
“taeng.. jeongmalyo! Kau pintar sekarang.. haha”
“yes.. i know it.. hahah.. cepat critakan!!”
“aahh arraseo.. aku dijodohkan..”
“MWO? Jinja? “
“ne.. appa benar2 gila.. bagaimana ia bisa2nya menyuruhku menikah dengan yeoja yang tidak aku tahu asal usulnya dan meninggalkan tiffany yang sudah sungguh kucintai..”
“…”
“taeng..”
“…”
“KIM TAEYEON!”
“ahh.. ne.. kurasa ada baiknya aku mengikuti saja perintah appamu”
“ya! Kim taeyeon. Kau gila?”
“ahha.. annia.. ah aku harus ke cafeku dulu.. bye kwon yul”
“ahh bye”

Author pov
Tak terasa pernikahan jessica dan yuri tinggal menghitung hari. Hari ini pun mereka harus fitting baju. Dan yuri menjemput jessica dirumah tuan jung.
Tak ada pembicaraan diantar mereka berdua. Baik didalam mobil maupun dibutik tempat mereka mencari gaun dan tuxedo yang pas.
“jessica-sshi” panggil yuri pelan. Untuk pertama kalinya dalam hari ini ia menyapa gadis dingin itu
“ne?”
“kau tak berniat membatalkan ini semua? Masih ada waktu jika kau ingin menolak…” kata yuri hati2
“…” jessica hanya diam menatap jalanan yang ada didepannya
“jessica?” ulang yuri sembari melirik jessica karena ia sibuk menyetir
“aku mau saja membatalkannya… tapi appa ku tak mau mendengarkanku… kenapa tidak kau saja yang membatalkannya?”
“aku juga tidak bisa… appku terlalu keras” balas yuri
Mereka berdua menghela nafas. Dan lagi2 diam.. hinga akhirnya mereka sampai dikediaman tuan jung.
“go…”
Tiiit tiiitt tiiit
Perkataan jesica terputus karena telepon berdering disaku yuri
“yoboseyo?”
“…”
“ne chagi-ya.. sebentar lagi aku kesana..”
“…”
“ne.. bye”
Yuri mematikan hp nya dan kembali menatap jessica disampingnya
“waeyo?”
“aah .. anyio. Gomawo” kata jessica cepat menyembunyikan raut wajah kecewanya. Entah mengapa mendengar yuri memangil chagi pada penlepon itu, membuat sedikit rasa sakit disekitar dadanya
‘rasa apa ini? Aku tidak mungkin mencintainya kan?’ batin jessica
“ne cheonma.. masuklah” kata yuri datar
Jessica segera turun dari mobil dan tanpa berbalik ia msuk kedalam rumah berlari menuju kamarnya yang berada dilantai dua membenamkan wajahnya.
‘ini tidak mungkin.. kenapa dada ini sakit’ batin jessica mengingat kejadian tadi.

“chagi aku didepan” ucap yuri pada seseorang melalui hpnya
“ne oppa!” jawab dari sebrang
Yuri tersenyum seaya keluar dari mobilnya
Tak lama seorang yeoja berambut pendek menghampirinya dan segera yuri memeluknya
“aigoo.. miss me?” tanya yuri seraya mengecup puncak kepala yeoja itu
“of course my oppa!” katanya mengeratkan pelukannya
“aigoo.. kau sudah makan?” tanya yuri seraya melapas pelukannya
“emm sudah.. oppa?” ia mengangguk seperti anak kecil dan itu berhasil membuat yuri memeluknya lagi. Ia paling tau bagaimana membuat seorang kwon yuri tersenyum senang
“belum.. tapi melihatmu senyum dan eye smile mu.. membuatku kenyang.. haha”
“jinja? Oppa.. kau harus makan.. aku tak mau melihatmu sakit” ucap yeoja itu melepas pelukannya dan cemberut didepam yuri
“aigoo.. ne ne.. ok my tiffany.. aku makan.. aku pulang dulu yah.. bye bye”
“ne bye my oppa!”
Mereka berdua melakukan goodbye kiss dan akhirnya yuri kembali mengendarai mobilnya pulang.

Akhirnya… pernikahan mereka dilaksanakan. Tanpa ada sedikit kenadala .. pernikahan itupun berhasil berjalan dengan sempurna. Dan tibalah mereka saat makan malam.
“yo! Kwon yul!” ucap namja tinggi yang disampingnya ada juga yeoja pendek
“yo! Choi sooyoung!”
“heeh.. chukaeyo!” ucap keduanya bersama
“ne.. gomapta soo , gomawo sun”
“ne.. mana istrimu..” tanya sooyoung
“disana .. sedang duduk. Katanya ia lelah..” jelas yuri eraya menunjuk jessica yang sedang duduk dipojok dengan ekspresi kelelahan. Bagaimana tidak.. pesta ini hampir memkan waktu 15 jam..
“wah dia cantik yul!” komentar soo yang langung mendapatkan tatapan mematikan sunny “tapi kau yang tercantik sunny bunny” ralat so cepat
Yuri hanya terenyum melihat 2 temannya itu.
“ahya yul.. hubungan mu dengan… tiff bagaimana?” tanya soo hati2
“ahh,,, aku tak percaya dengan ini” ucap yuri menghela nafas
Ia pun menceritakannya
FLASH BACK
3 hari lagi pernikahan yuri akan dilaksanakan. Mau tak mau yuri harus membicarakanya denga tiffany yang statusnya maih yeojachingu seorang yuri
“tiff.. ada yang mau aku bicarakan” kata yuri pelan
Tiffany yang sedang asik menonton itu berbalik menatap yuri heran. Tidak biasanya yuri berbicara pelan begini jika ia tak punya seseuatu yang sangat penting untuk disampaikan
“apa oppa?”
“3 hari lagi aku akan menikah… aku dijodohkan..” kata yuri pelan
“…”
“tiff..”
“…”
“aku janji.. aku akan segera meneraikannya dan menikah denganmu,,, karena hanya kau yang kucintai.. percayalah.. ini tak berlangsung lama..” ucap yuri berusaha membuat tiffany percaya
“o..oppa…” tiffany mulai menitikn air mata
Segera yuri memeluknya dalam
“oppa tau ini semua salah oppa…”
“hiks.. aku rela” kata tiffany melepas pelukannya
“m-mwo?” kata yuri tak percaya
“ne.. aku rela oppa bersama dengan yeoja itu”
“t-tapi.. kau .. aku akan kembali bersama mu!”
Tiffany menggeleng pelan seraya mengusap air matanya
“ini pernikahan oppa. Kau tdak bisa bermain2..” ucap tiffany bijak seraya menahan air matanya
“kalau begitu akan ku batalkan semuanya,,,” kata yuri cepat
Lagi2 tiffany menggeleng
“oppa… sungguh aku rela.. kau tidak boleh melawan appamu..mungkin kita tidak berjodoh..”
“tapi tiff.. aku sungguh mencintaimu.. tolong mengertilah..”
“aku juga oppa.. aku sangat mencintaimu.. tapi aku tidak suka jika kau melawan appamu…aku yakin ia lebih baik dariku yang hanya seorang pelayan cafe…”
“tiff.. berapa kali ku katakan… jangan membahas soal status.. please”
“ne oppa.. pergilah.. gomawo sudah menjadi namjachinguku selama ini.. aku mencintaimu, saranghae..”Ucap tiffany seraya berlari menuju kamarnya
Yuri hanya terdiam dikursi memengang kepalanya frustasi.
FLASBACK END
Sooyoung terdiam mendengar penjelasan yuri. Dan akhrnya ia sadar bahawa cerita panjang yuri telah selesai. Ia pun mengusap pelan bahu yuri
“sbar yul..” kata sunny
“ne”
Tak lama datanglah taeyeon bersama seorang yeoja dibelakangnya
“chukae yul” kata taeng
“ne gomawo..” ucapyuri. Namun ia terus memperhatikan yeoja yang ada dibelakang taeyeon.
Higga ia sdara siapa yeoja itu
“tiff” panggil yuri
Akhirnya yeoja iti keluar dari balik punggung taeyeon dan berusaha tersenyum pada yuri
“chu..kae oppa.” Kata tiffany pelan. Dan sepertinya ia kan menangis
“ne.. g-gomawo” balas yuri tidak enak
“ah.. tiffany dan aku bertemu di cafe.. jadi sekalian saja aku kesni bersamanya” ucap taeyeon menejlaskan
Semua mengannguk. Kecuali yuri dan tiffany yang masih saling menatap.
“ikut aku…” kata yuri datar dan menarik tangan tiffany keluar dari gedung
“k-kenapa oppa?” tanya tiffany takut. Karena yuri membawanya ketempat yang sunyi
“katakan padaku kau masih tak rela kan? Katakan!!” kata yuri dengan nafas yang memburu
“.. aku..”
“katakan kumohon!”
“…”
“tiff”
“ne.. aku masih belum bisa oppa!” akhirnya tiffany mengakuinya.. bahwa ia belum bisa melupakan sosok kwon yuri yang kini tengah memeluknya
“sshh tenang.. oppa disini” kata yuri mengusap rambut pendek tiffany
“t-tapi kau sudah menikah oppa”
“sshh.. tidakk.. aku tidak mencintainya.. kau tenang saja.. aku akan selalu disampingmu..”
“ne oppa”
“oke.. sekarang kita masuk.”
Tiffany mengangguk dan mengikuti langkah yuri yang kembali memasuki gedung.
Semua mata menatap mereka berdua. Termasuk jessica yang sedari tadi ternyata mengawasi mereka berdua.

Malamnya dikediaman yuri dan jessica. Tak ada pembicarann yang berarti anatara mereka berdua hingga pada akhirnya salah seorang dari mereka memulai
“aku akan tidur dikamar sebelah..” kata jessica mengambil sebuah bantal dan beranjak keluar
“tunggu dulu.. disebelah masih kotor dan tidak ada lampu.. apalagi tempat tidur,,” kata yuri
“kalau begitu aku diruang tamu saja..”
“tidak.. kau tetap disini.. biar aku diluar”
“tidak.. ini rumah mu.. jadi kau tidur dikamar.. biar aku diluar” jessica bersikeras ia mau diluar.. ia tak mau sekamar dengan yuri.. yang ada jantungnya lepas. Yah semenjak beberapa hari dekat dengan yuri.. jessica mulai ada rasa dengan yuri. Namun tidak dengan yuri. Ia tetap merasa biasa saja dengan jessica. Dan ia bersikap baik hanya untuk menjaga nama seorang jessica yang notabenya seorang wanita.
“tidak.. kau yeoja..” kata yuri mengambil bantal ditangan jessica dan beranjak keluar.
“selamat malam” ucap yuri berbalik
“ne.. selamat malam” balas jessica sedikit gugup.

Paginya.. entah mengapa jessica yang mempunyai kebiasaa bangun paling buruk,, kini sdah terduduk bersandar ditempat tidurnya.. semalam ia tidak bisa tidur memikirkan yuri.. yah ia pikir ia mulai jatuh cinta pada yuri.. dan sejak malam ia betekat membuat yuri mencintainya juga
Jessica menuju dapur ketika ia melewati yuri yang masih tertidur pulas si kursi ruang keluarga. Jessica memberanikan diri mendekati yuri dan memperbaiki letak selimut dan kaki yuri yang hampir menyentuh lantai.
Jessica tersenyum melihat yuri ‘betapa beruntungnya aku menjdi istinya.. tampan sekali’ batin jessica seraya menuju dapur untuk membuat sarapan.
Pukk’ jessica menepuk jidatnya
“ahh.. aku kan tak bisa memask!” gumannya
Ia mulai terlihat panik. Dan sesekali menegok isi lemari es yuri.
“tak usah memasak.. aku sudah memesan makanan..” tiba2 suara berat khas bagun tidur muncul
Sontak jessica berbalik dan mendapati yuri berdiri disamping meja makan mereka
“ah.. ne” ucap jessica takut2
“aku tau kau tidak bisa memasak.. haha” yuri tertawa kecil
‘cute’ guman jessica dalam hati
“ya! Kau mengataiku..” ucap jessica pura2 marah
“haha..” yuri hanya terkekeh dan beranjak dari dapur menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

“huaahh”
Jessica menghempaskan dirinya dikursi ruang keluarga .. ia baru saja membersihkan kamar sebelah untuk tempat ia tidur nanti. Ia tidak au terus2an melihat yuri menderita tidur disebuah kursi.
Lagi2 pikirannya melayang pada yuri dan gadis bernama tiffany itu. Yuri terlihat sangat bahagia bersama yeoja itu. Dan itu juga membuat jessica sedikit cemburu.
Ah kau hanya istrinya yang ia tak cintai jessica jung… sadarlah. Batinnya
Jessica menghela nafas, memikirkan yuri dan tiffany membuatnya lapar. Ia melirik kearah jam dinding ternyata sudah menunjukan jam makan siang. Ah lebih baik aku membawakan makan siang buat yuri batin jessica seraya bangkit dari kursinya dan beranjak keluar apartement mereka.

“kwon yuri ada?” tanya jessica pada seketaris yuri yang ehemm sedikit menggunakan pakaian terbuka. Hal itu membuat jessica memamdangnya aneh dan ternyata disadari sekertaris itu
“ah.. apa anda sudah membuat janji dengan Mr.kwon?” tanyanya
“belum… aku istrinya” kata jessica mantap. Seolah menunjukan ialah yang menang saat ini
“ah jeongsonghamnida Mrs. Kwon.. Mr.Kwon sedang diruangannya.. mari saya antar” ucap sekertaris itu menuntun jessica menuju ruangan Yuri yang tepat berada dibelakang mereka.
Took took
“mr.kwon.. istri anda ingin bertemu”
“ah.. Jessica” ucap yuri langsung
Sekertaris itu hanya membungkuk kemudian meninggalkan mereka berdua
“ada apa?” tanya yuri bingung
“ah..aku membwa makan siang..” ucap jessica sedkit kikuk
“wah.. gomawo sica!” kata yuri senang dan langsung mengambil nya dari tangan jessica
“s-sica?” heran jessica . karena yang memanggilnya seperti itu hanya orang2 terdekatnya.
“ne.. waeyo? Kau tidak suka aku panggil begitu? Jessica terlalu panjang..” kata yuri berkomentar
“aa..ah gwenchana yul..”
“yul?” kini giliran yuri yang heran
“haha aku hanya ingin memanggilmu seperti itu.. kalau oppa tak mungkin kan? Aku kan lebih tua dari mu!” kata sica tersenyum
“ah kau benar.. seharusnya aku memanggilmu noona.. bukan sica” yuri termenung memegang dagunya
“ya! Itu terdengar tua sekali!” tanpa sadar jessica memanyumkan bibirnya
“ghaha… lucu sekali!” dan tanpa sadar yuri mengacak pelan rambut jessica
Dan keduanya tiba2 terdiam menyadari apa yang telah mereka perbuat
“m-maaf” ucap yuri
“ne.. ah ya , aku pulang dulu”
“tunggu… temani aku makan”
“nde??”

Yuri pov
Hari ini aku senang sekali. Akhirnya setelah seminggu pernikahanku aku bisa kembali berjalan bersama tiffany. Yah demi menjaga nama baik perusahaan untuk sementara waktu selesai pernikahan aku dilarang bertemu tiffany. Cihh.. dasar appa!
“tiff!!” panggilku
“oppa!” balasnya memelukku
“aigoo… bogoshipo!” kataku mecium keningnya
“na do oppa! Ah ya ayo masuk”
Ia mempersilahkan aku masuk diapartement miliknya yang tak terlalu besar
“ada apa oppa kemari?” tanya tiffany seraya duduk disampingku
“untuk menemui yeoja oppa yang kyeopta ini dong.. sini” uacap yuri meraih tiffany agar ia memeluk dirinya
“tapi apa tidak apa oppa?” tanya tiffany tidak enak
“memangnya ada apa?”
“oppa kau sudah mempunyai istri”
“biar..”
“oppa!”
“aishh tiff.. berapa kali aku bilang.. aku hanya mencintaimu.. arra!”
“ne oppa”
“sudah.. kkaja kita ketaman bermain!”
“jinja?!”

“aku pulang…” kataku pelan memsuki apartementku
Gelap sekali. Apa dia sudah tidur?
Klekk
Aku menghidupkan lampu.
“omo! Sica?”
Aku kaget melihatnya tertidur di kursi.
Ia jadi manis sekali kalau sedang tidur
Ah apa yang kau pikirkan yuri!!
Aku tak ingin menganggu tidurnya.. sepertinya ia kelelahan. Yah kuputuskan untuk mengendongnya.
Aku mengendongnya ala brydal style dan ketika aku hendak membuka pintu kamarku ia tersentak kateg
“engghh yul?” panggilnya
“ne sica…kkaja tidur dikamar” ucapku
Ia melihat sekeliling kamarku dan ia mencoba untuk keluar dari pelukanku
Aku yang kaget karena gerakannya yang tiba2 , kehilangan keseimbangan dan alhasil kami berdua terjatuh dilantai dengan posisi jesica berada diatasku dan wajahkami berpasan
DEG
Tidak mungkin! Aku rasa jantungnya berdetak kencang sekali.. seolah penyakit menular jantungku juga sama lerasnya berdetak
Lama posisi kami hingga akhirnya ia berdiri
“maaf”
“gwenchana.. kenapa kau tiba2 berontak?”
“a-aku ,, kamarku disebelah,, aku sudah membersihkannya tadi.. permisi”
Ia berjalan menunduk keluar kamarku.. heran
Tak lama ia kembali menyembulkan kepalanya
“nite yul”
“ahh.. ne jaljayo”
Ia kembali menutup pintu.
Aku menghempaskan tubuhku dikasurku yang semalam ditiduri jessica. Aroma jessica masih melekat di bantalku. Aku memeluknya erat. Nyaman sekali.
Tunggu!
Aku punya tiffany ,, kenapa aku jadi seperti ini?
Arggh.. aku jadi bingung!!

tbc

Super Junior – Memories [‘Mr.Simple 5th album’]

[KyuHyun]
saranghae tjanha uri hamkkehan manheun nal dongan

[SungMin]
hamkke apahaetjanha seoroui irin juldo moreugo

[DongHae]
neon eodi inneun geoni naui moksori deullijil annni
apeun nae simjangi neoreul chatneunda neoreul bureunda michidorok

[YeSung]
gaseumi nunmuri tto neoui gieogi
han bangul han bangul tto nae gaseume heulleo naerinda

[RyeoWook]
ureodo ureodo jiwojiji annneun gieogeul ttara
oneuldo bin nae gaseumeul tto jeoksinda

[ShinDong]
johahaetjanha jageun nae misoe useojwotjanha
hamkke ureosseotjanha naui nunmure apahaetjanha

[KyuHyun]
jigeum eodi inneun geoni jichin nae moseubi boijil annni
apeun nae simjangi neoreul chatneunda neoreul bureunda michidorok

[RyeoWook + YeSung]
gaseumi nunmuri tto neoui gieogi

[All/??]
han bangul han bangul tto nae gaseume heulleo naerinda
ureodo ureodo jiwojiji annneun gieogeul ttara
oneuldo bin nae gaseumeul tto jeoksinda

[YeSung]
naegero dorawajullae maeil ne ireum bureumyeo
jichin gidarim soge neoreul chaja hemaeneun najanha

[Ryeowook]
sarangi nunmuri neowaui chueogi

[All]
han bangul han bangul tto nae gaseume heulleo naerinda
ureodo ureodo jiwojiji annneun gieogeul ttara
oneuldo bin nae gaseumeul tto jeoksinda

note : Sorry, if there are some mistake . . i really sorry
thanks